JAKARTA - Bencana kebakaran dan banjir di Jakarta yang disebabkan manusia (human made disaster) seharusnya bisa ditanggulangi dengan pemberian info untuk berperilaku aman (safe) dan tanggap hadapi bencana.

"Ada dua bencana yang sering terjadi di Jakarta, yaitu kebakaran dan banjir. Seharusnya bencana yang disebabkan keteledoran manusia itu bisa diatasi dengan fokus ke perilaku yang aman atau "safe". Harus lebih hati-hati ketika menyalakan kompor atau korsleting listrik untuk mencegah kebakaran," ujar pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia, Rissalwan Habdy Lubis, di Jakarta, pada Jumat (26/10).

Rissalwan menambahkan Pemerintah DKI Jakarta dinilai kurang bersentuhan dengan masyarakat dari sisi informasi publik untuk mensosialisasikan bagaimana warga seharusnya bertindak ketika menghadapi bencana.

Padahal informasi dapat dilakukan melalui media guna mengurangi resiko kerugian akibat kebakaran atau banjir.

Selama ini sistem pemberitahuan bencana via pesan pendek (SMS) menjadi andalan pemerintah, khususnya saat musim penghujan apabila banjir terjadi.

Ditanya mengenai kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selama satu tahun memimpin Jakarta, Rissalwan mengaku enggan berkomentar mengingat selama masa jabatannya Anies belum pernah menangani banjir di Jakarta.

Sebelumnya, DKI Jakarta telah menyiapkan sistem peringatan dini bencana antara lain alat-alat pemantau cuaca, angin, dan ketinggian air, serta wadah pengaduan atau informasi terkait bencana.

Salah satu wilayah yang kerap kali terkena banjir adalah Kampung Pulo, Jakarta Timur akibat air Sungai Ciliwung meluap sehingga terjadi banjir dan membuat masyarakat sekitar terbiasa mengungsi tiap tahunnya.

Antisipasi banjir

Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) mengumpulkan 600 karung berisi lumpur dari pengerukan saluran di Jalan Kali Baru Timur Gang VII Senen Jakarta Pusat.

Lurah Bungur, Aruwanto mengatakan pengerukan saluran dilakukan akibat sedimentasi lumpur yang sudah cukup tebal sehingga mengganggu aliran air dan ditargetkan rampung pada minggu ini.

"Ini permintaan warga, jadi PPSU dan warga bersama-sama melakukan kebersihan. Hasilnya hingga saat ini 600 karung berisi lumpur kita angkut," kata Aruwanto di Jakarta pada Jumat.

Sebanyak empat orang petugas PPSU dikerahkan untuk mengeruk saluran sepanjang 500 meter.

"Saya berharap warga juga peduli menjaga lingkungan mereka dan jangan buang sampah sembarangan," tambahnya. emh/Ant/P-5

Baca Juga: