Jakarta - Nilai tukar rupiah diperkirakan masih menguat terhadap dollar AS, hari ini (19/9), melanjutkan penguatan dari sehari sebelumnya. Rupiah masih mendapatkan momentum penguataannya karena pelemahan dollar AS diprediksi terus berlanjut.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, kemarin mengatakan pergerakan dollar AS di pasar global, termasuk di dalam negeri cenderung tertahan menyusul pernyataan The Fed mengenai dampak badai Harvey di Texas, Amerika Serikat (AS) yang dapat memberatkan aktivitas ekonomi.

"The Fed merevisi outlook pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat untuk triwulan ketiga menjadi 1,3 persen dari 2,1 persen. Penurunan disebabkan perlambatan produksi industri dan juga penjualan retail. Sebagian penurunan manufaktur terkait badai Harvey," paparnya.

Di sisi lain, lanjut dia, menjelang rapat kebijakan moneter The Fed pada pekan ini yang diproyeksikan belum akan menaikan suku bunga acuannya juga turut menjadi faktor penahan laju dollar AS terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah. Pelaku pasar menilai The Fed akan menaikan suku bunga pada akhir tahun ini.

Seperti diketahi, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (18/9) sore, menguat satu poin dari sehari sebelumnya menjadi 13.239 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10

Baca Juga: