JAKARTA - Akses penggunaan teknologi masih menjadi kendala pelaku usaha, terutama kaum perempuan. Padahal pemanfaatan teknologi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan usaha, utamanya pada masa pandemi Covid-19. Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, di Jakarta, Minggu (15/8).

"Padahal, penggunaan internet adalah faktor yang sangat menentukan untuk mempertahankan kelangsungan usaha di masa pandemi Covid-19 ini," jelasnya. Bintang mengatakan, masih banyak perempuan pelaku usaha mendapat diskriminasi penggunaan teknologi dalam mengembangkan usahanya.

Berdasarkan data BPS pada 2019, pengguna internet perempuan masih lebih rendah dari laki-laki. Angkanya, 46,87 persen dibanding 53,13 persen. "Hal ini menunjukan belum adanya kesadaran pengarusutamaan gender yang terintegrasi dalam masyarakat," jelasnya.

Lebih jauh Bintang menegaskan, pemerintah khususnya Kemen PPPA terus mendorong berbagai program pembangunan agar UMKM perempuan tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga terus berkembang. Menurutnya, pengetahuan masyarakat terhadap produk-produk berkualitas dari UMKM perempuan pun harus semakin berkembang.

"Seluruh perempuan memiliki peluang untuk mendapat akses pengetahuan dan memasarkan produk ke pasar digital yang lebih luas. Mari bersama memastikan agar potensi UMKM perempuan dapat termaksimalkan," tandasnya.

Transformasi

Sementara itu, Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto, menuturkan pandemi Covid-19 yang melanda sejak tahun lalu telah memberi dampak signifikan dalam perekonomian, khususnya bagi perempuan UMKM. Menurunnya daya beli publik karena mengurangi interaksi di luar ruangan untuk menekan pandemi membuat banyak konsumen beralih ke pasar digital.

Namun, kondisinya banyak UMKM yang berjualan dengan sistem offline, sehinggatidak dapat bertahan. Dampak ini mendorong munculnya perubahan baru melalui transformasi digital dunia usaha dengan mengacu pada penggunaan teknologi dalam beroperasi dan melayani pelanggan.

"Pemerintah sebagai leading sector harus terus membangun perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa yang dimulai dari keluarga menuju Indonesia maju," katanya.

Ketua Umum Dharma Pertiwi, Nanny Hadi, berharap para pelaku usaha khususnya perempuan UMKM bangkit. Mereka harus dapat bertahan melewati masa sulit saat pandemic, sehingga bisa bersaing di dalam maupun luar negeri. Untuk itu, sangat penting mendorong digitalisasi bagi perempuan pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya, mendukung ekonomi keluarga, hingga ekonomi nasional.

"Hal ini turut mendukung percepatan ekonomi digital melalui e-commerce dan UMKM guna mempercepat perbaikan struktur ekonomi digital Indonesia," ucapnya. ruf/G-1

Baca Juga: