JAKARTA - Perempuan muda Indonesia masih menghadapi banyak tantangan untuk menggapaicita-cita. Namun di tengah banyaknya tantangan eksternal, mereka diharapkan tidak takut untuk bermimpi.

Menurut survei yang lakukan Unilever kepada 286 perempuan muda di seluruh Indonesia, pada 2021, 60 persen menyatakan tantangan terbesar dalam meraih mimpi berasal dari faktor keluarga dan tuntutan masyarakat. Sebesar 89 persen menyatakan merasa ekspektasi masyarakat terhadap sosok perempuan telah mempengaruhi cara mereka membayangkan masa depan.

"Kami melihat bahwa saat ini perempuan muda Indonesia masih menghadapi begitu banyak tantangan dari lingkungan eksternal yang menghambat mereka untuk berkembang," ujar Senior Brand Manager Sunsilk, Elviana Lim, dalam konferensi pers virtual Senin (22/11).

Psikolog klinis yang memiliki kepedulian pada isu gender Inez Kristanti, M.Psi, mengatakan, keinginan dan motivasi perempuan untuk mengaktualisasikan diri dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya bagaimana peran seorang perempuan disosialisasikan atau ditanamkan oleh orang-orang sekitarnya.

"Di lingkungan tersebut perempuan diharapkan untuk menjadi seseorang yang berdaya atau tidak berpengaruh pada mimpi mereka. Berbagai stigma terhadap perempuan pun masih ada di tengah masyarakat, sehingga beberapa perempuan bahkan tidak terpikir untuk memiliki mimpi, apalagi mewujudkannya," kata Inez.

Kehadiran sosok panutan (role model) baik dari lingkungan terdekat maupun eksternal yang mempunyai kemiripan baik latar belakang ataupun permasalahan yang sama sangat membantu para perempuan untuk tidak merasa sendirian dan termotivasi untuk meraih mimpi. Selain itu, faktor eksternal lain yang tidak kalah penting adalah tersedianya sumber daya dan akses bagi perempuan dalam mengembangkan diri.

Hasil survei nasional lanjutan yang dilakukan Unilever kepada lebih dari 1.000 perempuan muda di seluruh Indonesia, 2021 menemukan fakta, keterbatasan akses mengakibatkan 28,64 persen perempuan muda Indonesia tidak bisa bersekolah, bekerja, atau mengikuti pelatihan. Hal ini menghambat mereka untuk meraih mimpi-mimpi.

"Berangkat dari seluruh fakta ini, Sunsilk melalui kampanye #TakTerhentikanTukBerkilau memberikan sebuah ekosistem bagi perempuan Indonesia untuk berkarya serta memaksimalkan potensi yang dimiliki," ujar Elviana.

Ia menambahkan, sejalan dengan tujuan merek (brand purpose) Sunsilk, yaitu membuka lebih banyak peluang bagi perempuan muda Indonesia untuk meraih mimpi, pihaknya berharap dapat memberi dukungan yang lebih holistik melalui kampanye terbaru.

Baca Juga: