MANILA - Perekonomian Filipina pada Kamis (6/8) dilaporkan mengalami resesi setelah terjadi penyusutan terbesar untuk kuartal kedua tahun ini. Penyusutan itu terjadi akibat dampak dari penutupan wilayah (lockdown) terkait virus korona yang telah membuat bisnis terpuruk dan jutaan orang menganggur.

"Produk domestik bruto menyusut 16,5 persen dalam setahun pada kuartal kedua," lapor Otoritas Statistik Filipina, seraya menyebutkan bahwa tren ini mengikuti revisi kontraksi 0,7 persen dalam kuartal pertama tahun ini.

Penyusutan ini merupakan resesi pertama yang dialami Filipina dalam periode tiga dekade.

Keterpurukan ekonomi Filipina diperburuk oleh penurunan pengiriman uang dari warga Filipina yang bekerja di luar negeri yang biasanya mengirim uang ke keluarga mereka setiap bulan sebesar 6,4 persen dalam 5 bulan pertama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pengiriman uang dari luar negeri selama ini jadi faktor yang mendorong tingkat belanja konsumen dan jadi pendorong utama pertumbuhan di Filipina.SB/AFP/I-1

Baca Juga: