Vaksinasi bagi remaja terus digenjot dengan harapan dapat mempercepat kegiatan belajar tatap muka terbatas di Kota Bogor.

BOGOR - Pemerintah Kota Bogor Jawa Barat mengejar percepatan pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19 kepada remaja berusia 12-18 tahun, agar Kota Bogor dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.

Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, Presiden Joko Widodo memberikan arahan bahwa daerah dapat melaksanakan PTM terbatas jika para pelajar sudah menjalani vaksinasi.

Menurut Bima Arya, vaksinasi massal Covid-19 di Kota Bogor sampai Sabtu lalu telah mencapai sekitar 52 persen. Dari jumlah tersebut, 15,30 persen di antaranya adalah vaksinasi untuk remaja usia 12-18 tahun atau usia pelajar.

Berdasarkan data capaian vaksinasi pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, sasaran penerima vaksin remaja usia 12-18 tahun adalah 104.417 orang. Remaja yang telah menerima vaksin dosis pertama ada 15.978 orang atau 15,30 persen.

Menurut Bima Arya, jumlah pelajar yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 masih sedikit, pelaksanaannya harus dipercepat. "Kalau Kota Bogor mau ada PTM, maka vaksinasi remaja harus dikebut dalam waktu satu bulan ini," katanya.

Bima menyatakan, semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan vaksinasi massal agar berkolaborasi pada percepatan pelaksanaan vaksinasi. "Kita berpacu dengan waktu. Jangan sampai Kota Bogor sudah membaik menjadi zona hijau, sekolah boleh dibuka, mal boleh dibuka, rumah makan dibuka, tapi vaksinnya belum selesai," katanya.

Untuk mengejar target penununtasan pelaksanaan vaksinasi massal Covid-19, menurut Bima, yang semula melaksanakan vaksinasi kepada sekitar 5.000 orang sasaran per hari, saat ini sudah mencapai sekitar 17.000 orang per hari.

"Semakin banyak orang divaksin, maka Kota Bogor bisa lebih aman. Kami menargetkan, pada akhir September atau akhir Oktober vaksinasi sudah tuntas," katanya.

Sebelumnya, Kota Bogor telah melaksanakan uji coba PTM terbatas di 37 SMP di Kota Bogor, mulai 31 Mei 2021, tapi dihentikan lagi pada 12 Juni 2021, karena trend penyebaran Covid-19 di Kota Bogor meningkat.

Menurun Jauh

Sementara itu, tingket keterisian tempat tidur (BOR) pasien positif Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan di Kota Bogor, saat puncaknya mencapai 87,1 persen dan hari Jumat akhir pekan kemarin sudah menurun jauh menjadi 29,4 persen.

Berdasarkan data Kesiapan Rumah Sakit Penanganan Covid-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, menyebutkan, BOR di 21 rumah sakit rujukan tersebut terisi 356 persen atau 29,4 persen dari 1.210 tempat tidur tersedia.

Dari 356 pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, kalau dicermati asalnya, berasal dari Kota Bogor ada 199 pasien atau 55,9 persen, dari Kabupaten Bogor 99 pasien atau 27,8 persen, serta dari Kota lainnya tercatat 58 pasien atau 16,3 persen.

Data BOR tersebut menurun jauh dibandingkan saat puncak pandemi Covid-19 di Kota Bogor, pada Kamis (1/7) yakni mencapai 87,1 persen. Pada saat itu, jumlah tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan ada 1.006 tempat tidur dan terisi 884 pasien atau 87,9 persen.

Bima Arya, menuturkan, semua indikator penanganan Covid-19 di Kota Bogor sudah membaik dan kasus positif Covid-19 sudah jauh menurun dibandingkan pada saat puncaknya.

Baca Juga: