PALEMBANG - Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) mendorong dimasifkannya kompetisi basket mini yang dikhususkan untuk anak usia dini (5-12 tahun) di setiap daerah Tanah Air.

Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengatakan, program ini merujuk pada sistem yang dibuat federasi basket dunia (FIBA) untuk level usia dini. "Menurut aturan FIBA, pertandingan bola basket hanya boleh untuk anak usia di atas 14 tahun. Sebagai gantinya, anak-anak mengikuti basket mini," ujar Danny dalam acara "Ngobrol Bareng Perbasi" bersama komunitas pecinta olahraga basket Palembang, Selasa (15/2).

Basket mini ini merupakan cara untuk memperkenalkan olahraga basket sejak dini, dengan harapan olahraga ini semakin dikenal sehingga nantinya bisa berujung manis bahkan membuahkan prestasi.

Filosofi dari basket mini adalah membuat olahraga basket menjadi menyenangkan untuk anak tanpa mengubah substansinya. Saat ini masih banyak pelatih dan guru yang mengajarkan pembelajaran basket kepada anak-anak dengan aturan basket standar dewasa.

Hal tersebut membuat anak-anak kesulitan untuk mencetak poin ketika tinggi ring yang digunakan adalah ukuran standar (3,05 m).

Untuk mengatasi kendala macam itulah permainan basket mini diciptakan, yang oleh WABC dibagi ke dalam tiga kategori usia: 5-7 tahun, 8-9 tahun dan 10-12 tahun. "Kami dari PP Perbasi sangat mendorong basket mini, bahkan jika daerah menggelarnya maka tiap peserta akan kami beri cuma bola basket. Jika peserta ada 1.000 orang, maka akan kami beri 1.000 bola," sambung Danny.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menambahkan Perbasi kini menggaungkan olahraga basket di tiap daerah untuk menyongsong peran Indonesia sebagai tuan rumah FIBA Asia Cup pada 2022 dan FIBA World Cup 2023. ben/Ant/S-2

Baca Juga: