BPBD Kabupaten Bekas mencatat banjir tahun meluas hingga 19 kecama­tan, atau tujuh kecamatan lebih banyak dari tahun lalu.

BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memprioritaskan program perbaikan daerah aliran sungai pada tahun ini untuk mengatasi banjir tahunan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Sukmawatty mengatakan program tersebut merupakan salah satu langkah prioritas dalam upaya penanggulangan banjir di wilayahnya.

"Untuk penanganan banjir memang tidak bisa parsial. Karena lokasi kita ada di daerah hilir yang menampung aliran dari hulunya sebelum ke laut," katanya di Cikarang, Jabar, Selasa.

Dia menyebutkan sejumlah langkah penanganan yang direncanakan dilakukan tahun ini adalah perbaikan pintu air bendung dan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan.

Kemudian, pihaknya juga segera melakukan perbaikan di titik-titik tanggul yang jebol serta perbaikan gorong-gorong dan saluran air yang mampet.

Saat ini, pihaknya tengah menginventarisasipenyebab banjir sekaligus mendata kerusakan infrastruktur yang ditimbulkan akibat musibah banjir di wilayahnya sambil menunggu program tersebut diimplementasikan.

Sukma berharap program pengendalian banjir yang telah disusun dapat segera terealisasikan dalam waktu dekat agar musibah banjir tahunan yang menerjang wilayahnya ini tidak terulang kembali pada tahun-tahun mendatang.

"Kami inginnya secepat mungkin, begitu dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) disahkan, segera action ke lapangan," kata dia.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, banjir tahun ini meluas hingga ke 19 kecamatan atau tujuh kecamatan lebih banyak dari tahun lalu. Sedikitnya 155 titik di 69 desa dan kelurahan menjadi lokasi banjir yang menyebabkan 25.375 keluarga terdampak.

Banjir parah tahun ini diklaim bukan diakibatkan intensitas hujan tinggi maupun efek pembangunan melainkan jebolnya tanggul penahan air yang melintasi Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Muaragembong, serta Kedungwaringin.

Akibat kejadian itu sedikitnya 12.000 warga di lokasi terparah yakni Kecamatan Pebayuran terpaksa diungsikan karena permukiman mereka terendam air setinggi 2,5 meter.

Jalur Kereta Api

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, pemerintah terus perbaiki jalur kereta api lintas utara di Pulau Jawa tepatnya di petak antara Stasiun Lemahabang-Stasiun Kedunggedeh, Bekasi, Jawa Barat.

"Alhamdulillah, mulai dapat melakukan perbaikan lebih maksimal karena air sudah mulai surut," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri dalam keterangan tertulis di Jakarta

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, jalur ini tidak bisa dilewati kereta api karena beberapa titik terendam air. Akibatnya, perjalanan kereta api jarak jauh baik dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen pada Minggu dan Senin kemarin masih mengalami gangguan, sehingga mengakibatkan adanya perubahan keberangkatan dan pembatalan.

Lebih lanjut Zulfikri menegaskan bahwa tim dari Ditjen Perkeretaapian, BTP Jakarta dan Banten, serta PT KAI Daop 1 Jakarta telah bekerja sama dengan terjun langsung di lokasi, dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar bisa melakukan penanganan gogosan ini dengan cepat.

Banjir yang terjadi pada Minggu (20/2) disebabkan meningkatnya debit aliran sungai Cibeet dan Citarum. Terdapat sekitar 8 titik gogosan, dengan 6 gogosan panjang yang tersebar di sepanjang 600 m di petak antara Stasiun Lemah Abang dan Kedunggedeh.

Baca Juga: