GluA1 merupakan protein penting yang dibutuhkan untuk pengiriman sinyal pada otak. Tanpa GluA1, sel otak tidak bisa berkomunikasi dengan sel astrosit. Kekurangan GluA1 juga disinyalir meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan sejumlah masalah kejiwaan.

Telah ditemukan alat yang bisa meredakan stres. Dimana penggunaannya hanya memakai sebuah helm yang merangsang otak untuk bekerja meredakan stres. Bernama Sens.ai adalah helm ringan dengan headset yang dikenakan di kepala. Ia memiliki sensor saraf yang membaca semua jenis gelombang otak, termasuk gelombang theta yang berhubungan dengan relaksasi dan stres.

Dengan membaca gelombang otak dan detak jantung ini, Anda dapat mengetahui apakah otak Anda stres, lelah, atau terganggu. Hasil dari data tersebut, mengaktifkan berbagai latihan yang memadukan stimulasi sensorik (melalui headphone) dan lampu inframerah yang didistribusikan ke seluruh helm.

Cahaya ini diserap oleh fotoreseptor di otak, memulai proses metabolisme yang meningkatkan sirkulasi dan pemanfaatan oksigen. Menurut penciptanya, dengan tes medis, perangkat Sens-ai menenangkan otak untuk mengurangi stres dan kecemasan.

Tetapi juga melatih Anda untuk meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.

Melalui sebuah aplikasi, ia memulai program pelatihan 8 minggu, dengan detailnya hanya membutuhkan 20 menit sehari, 3 hari seminggu. Saat sesi ini sedang berlangsung, Anda dapat melakukan hal lain.

Dan peningkatan di otak ini juga tercermin dalam tubuh. Data medis menunjukkan peningkatan 19% dalam kecepatan berpikir, 16% dalam presisi, dan 12% dalam refleks, setelah 8 minggu penggunaan.

Jika Anda tertarik dengan neurostimulator Sens.ai, produk ini dikembangkan oleh Indiegogo salah satu perusahaan California, Amerika Serikat, di mana ia telah mengumpulkan 2,313% dari apa yang dibutuhkannya.

Tentu saja, seperti yang diharapkan, produk tersebut tidak murah. Harganya 883 Euro, dan mereka akan mulai pengiriman Mei 2022 mendatang.

Baca Juga: