JAKARTA - Pemerintah terus mendorong peningkatan konsumsi ikan di berbagai daerah Indonesia. Sebab, konsumsi ikan diyakini sebagai upaya termudah dan termurah dalam mengatasi gizi buruk di masyarakat alias stunting.

Dalam mengatasi stunting, ikan memiliki kandungan gizi lengkap juga berperan penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK), utamanya membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak di bawah usia dua tahun, asupan gizi bagi remaja usia produktif serta para lanjut usia.

Selain mengatasi stunting, ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas, khususnya saat ini guna menghadapi pandemi Covid-19.

"Cara Termudah dalam perang melawan stunting adalah dengan mengonsumsi ikan, baik ikan air laut, air tawar maupun air payau," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP, Artati Widiarti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/3).

Artati Widiarti mengemukakan Kementerian Kelautan dan Perikanan menegaskan stunting sebagai ancaman nyata bagi anak Indonesia. Hal tersebut, lanjutnya, karena selain berpotensi memperlambat perkembangan otak, stunting juga bisa berdampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.

"Ini kita harus kita cegah bersama agar visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud dan betul-betul dinikmati oleh anak cucu kita," tegas Artati.

Artati mengingatkan adapun KKP, terus bergerak ke daerah-daerah yang memiliki prevalensi stunting yang tinggi dengan melaksanakan program Gemarikan.

Dia mengungkapkan, Gemarikan merupakan stimulus sekaligus gerakan edukasi tentang konsumsi ikan agar masyarakat mengenal ragam olahan ikan sekaligus bangga dan senang mengonsumsi ikan.

"Gerakan ini adalah stimulus agar masyarakat doyan dan bangga makan ikan. Bahwa makan ikan itu banyak bentuknya, banyak olahannya, bukan hanya digoreng saja," ujarnya.

Sementara, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan KKP Widya Rusyanto memaparkan, dalam kegiatan Gemarikan di Banyumas beberapa waktu lalu KKP menyerap ikan/produk olahan ikan yang dihasilkan oleh UMKM setempat.

Tujuannya, menurut dia, adalah agar masyarakat mengenal dan tertarik untuk makan ikan sehingga lebih sering membeli ikan dan olahannya dari para pelaku usaha perikanan setempat.

Secara nasional, kegiatan perluasan Gemarikan untuk mendorong konsumsi ikan di tengah masyarakat ini akan dilaksanakan di 21 provinsi mulai Maret 2022 sampai Juni 2022, dengan total jumlah paket mencapai 55.000 paket Gemarikan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak siswa sekolah dasar rajin mengonsumsi ikan agar kebutuhan gizi harian bisa betul-betul terpenuhi.

Baca Juga: