JAKARTA - DPR RI mendorong pemerintah meningkatkan proyek investasi bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Dengan membuka banyak proyek di bidang energi terbarukan, Indonesia diyakini bisa makin cepat mencapai target memerangi krisis iklim.
"Dengan adanya pembesaran proyek investasi di bidang energi terbarukan, kita berharap upaya memerangi krisis iklim dapat semakin masif karena kita tahu dampak dari perubahan iklim sangat signifikan terhadap kehidupan masyarakat," kata Ketua DPR RI Puan Maharani di Jakarta, Jumat (20/10).
Seperti diketahui, PT PLN (Persero) menggaet kerja sama dengan perusahaan Tiongkok untuk pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Sembilan nota kesepahaman (MoU) baru saja ditandatangani dengan total nilai valuasi kerja sama sebesar lebih dari 54 miliar dollar AS atau sekitar 848,7 triliun rupiah (asumsi kurs 15.718 rupiah per dollar AS), termasuk pendanaan.
Melihat progres tersebut, Puan mendukung pengembangan listrik melalui energi terbarukan. Dia mengatakan proyek tersebut tentu akan berdampak pada perbaikan iklim di mana krisis iklim banyak terjadi akibat penggunaan zat karbon yang merusak atmosfer bumi.
"Proyek ini merupakan langkah maju dalam mendorong program energi terbarukan. Saya mendukung setiap proyek yang ditujukan sebagai upaya untuk melebarkan langkah realisasi transisi energi di Indonesia, karena memang salah satu solusi utama mengatasi krisis iklim dengan membangun ekosistem energi baru terbarukan yang berkelanjutan," tuturnya.
Karena itu, dia mendorong lebih banyak lagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membuka proyek EBT untuk menggaet para investor.
Puan sendiri sering sekali membawa isu pembangunan ekonomi hijau di lingkungan internasional. Dalam forum G20 Parliamentary Speakers' Summit (P20) ke-9 yang digelar di India beberapa waktu lalu, dia berbicara soal pentingnya negara-negara dunia berupaya mengejar pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya pada hal penggunaan energi terbarukan.
Puan mendorong pemerintah untuk makin membuka ruang investasi di sektor transisi energi. Namun, dia mengingatkan, kerja sama investasi harus dilakukan secara adil, transparan, dan menguntungkan bagi Indonesia.
Perlunya Kolaborasi
Direktur Aneka Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Andriah Feby Misna menyampaikan pemerintah siap berkomitmen untuk berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam mengembangkan dan memaksimalkan potensi energi terbarukan dan sumber daya manusia di Indonesia.
"Kami dari sisi pemerintah tentunya sangat komit dan siap untuk berkolaborasi dengan para stakeholder untuk bisa mengembangkan dan memaksimalkan potensi dan sumber daya energi baru terbarukan maupun SDM untuk menyukseskan transisi energi yang sudah dicanangkan." ujar Feby di Jakarta, Jumat (13/10).
Feby juga mendorong dan mendukung upaya transisi energi dan pengembangan energi baru terbarukan. Tentunya hal ini perlu peran aktif dari industri dan sektor swasta. Dengan kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak, transisi energi di Indonesia dapat berjalan secara adil dan berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.