Pemerintah Tiongkok melempar peringatan keras bahkan siap mengambil tindakan tegas terhadap Amerika Serikat (AS). Ini seiring wacana Ketua DPR AS Nancy Pelosi yang akan berkunjung ke Taiwan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan, wacana Washington tersebut harus dibatalkan. Tak hanya itu, ia juga meminta setiap interaksi antara AS dan wilayah yang diklaimnya tersebut dihentikan.

"Jika AS bersikeras memiliki caranya sendiri, Tiongkok akan mengambil tindakan tegas sebagai tanggapan untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah," kata Zhao dikutip dari Reuters, Jumat (8/4).

"Konsekuensi dari setiap kunjungan akan ditanggung oleh AS. Washington harus membatalkan perjalan tersebut," lanjutnya.

Sebelumya, wacana kunjungan Pelosi ke Taipei muncul di beberapa media Jepang dan Taiwan setelah Pelosi mengunjungi Jepang. Namun, sejauh ini pemerintah AS ataupun Taiwan belum memberikan konfirmasi terkait wacana tersebut.

Pelosi sendiri merupakan seorang kritikus lama terhadap Tiongkok, khususnya pada masalah hak asasi manusia (HAM). Ia juga diketahui pernah mengadakan pertemuan virtual dengan Wakil Presiden Taiwan William Lai.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou hanya mengatakan, pejabat AS selalu menjadi 'bagian penting' dari pekerjaan kementerian. Ia juga menyebut informasi resmi akan disampaikan pada waktu yang tepat.

Di sisi lain, hubungan Tiongkok dan Taiwan sendiri diketahui tidak harmonis sejak Presiden Tsai Ing-wen berkuasa. Tsai dikenal sebagai seorang figur yang menolak untuk menerima prinsip satu-Tiongkok dan individu yang cukup dekat dengan AS. Ini menjadi faktor Negeri Tirai Bambu murka.

Bahkan, Presiden Tiongkok Xi Jinping sempat mengutarakan pihaknya tidak akan tinggal diam begitu saja Taiwan lepas dari bagian integral kedaulatannya. Ia juga sempat mengancam seluruh pihak yang membantu Taiwan untuk merdeka.

Kini, ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan makin panas usai pesawat tempur Beijing secara berentet memasuki wilayah Taiwan. Tercatat, sebanyak ratusan armada tempur udara Negeri Tirai Bambu yang menembus zona pertahanan udara pulau tersebut.

Baca Juga: