Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko menuding Hungaria telah menyebarkan propaganda Rusia terkait invasi ke Ukraina.

Ujaran Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban tentang ketidakefektifan sanksi anti-Rusia disebut Nikolenko sebagai "contoh klasik propaganda Rusia."

Sebelumnya, Orban dalam pidatonya di kota Baile Tusnad, Rumania, mengatakan pada hari Sabtu (23/7) bahwa keputusan untuk menjatuhkan sanksi pada Moskow dan memasok senjata berat ke Kiev telah gagal memberikan hasil.

Orban mengatakan konflik tersebut dapat mengakhiri supremasi Barat dan "menciptakan tatanan dunia multipolar." Pemimpin Hungaria itu berpendapat bahwa Barat perlu mengembangkan "strategi baru."

Sebaliknya, Nikolenko justru mengklaim bahwa sanksi itu efektif, karena telah "secara signifikan mengurangi" kemampuan militer Rusia, sementara pasokan senjata Barat telah membantu menyelamatkan nyawa warga Ukraina.

Nikolenko menila jika sanksi dan senjata tidak efektif, Kremlin tidak akan menggunakan "sumber daya gila" untuk menghentikan mereka. Moskow sendiri telah memperingatkan Barat agar tidak memasok senjata ke Kiev, dengan mengatakan itu tidak akan mencegah Rusia mencapai tujuan militernya, tetapi akan menyebabkan korban tambahan.

Nicolenko pun membalas Orban dengan mengatakan bahwa "Eropa berada dalam krisis ekonomi bukan karena sanksi, tetapi karena perang hibrida Rusia." Sementara Moskow dengan tegas menyangkal tuduhan menggunakan pasokan energi sebagai senjata politik.

Ia pun yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin "tidak akan berhenti sampai dia menghancurkan tatanan Eropa berdasarkan nilai-nilai demokrasi."

"Bersama-sama, kita pasti akan mengalahkan Rusia, meskipun kepala pemerintahan Hungaria khawatir bahwa tentara Rusia memiliki 'keuntungan asimetris,'" kata Nikolenko, merujuk pada klaim Orban bahwa Ukraina tidak dapat memenangkan perang karena kalah kuat dari Rusia.

Nicolenko telah mengecam politisi Barat di masa lalu. Awal bulan ini, Nikolenko menuduh anggota Kongres AS Victoria Spartz berusaha membawa "propaganda Rusia" ke dalam politik Amerika.

Spartz disebutnya telah menyerukan mekanisme untuk melacak bantuan militer yang diberikan ke Ukraina, dan menyatakan keraguan atas keandalan kepala staf Presiden Vladimir Zelensky.

Atas dasar itu, Nikolenko menyarankan Spartz "untuk berhenti berusaha mendapatkan modal politik tambahan pada spekulasi tak berdasar seputar topik perang" dan "berhenti merusak mekanisme yang ada untuk memberikan bantuan militer AS ke Ukraina."

Baca Juga: