Ales Bialiatski, peraih Penghargaan Nobel Perdamaian asal Belarus, telah dijatuhi hukuman penjara 10 tahun oleh pengadilan pada Jumat (3/3). Pengadilan mendakwa Bialiatski karena dianggap telah melibatkan warga dalam kegiatan yang menganggu ketertiban umum.

MINSK - Pengadilan Belarus pada akhir pekan lalu telah menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara bagi peraih Penghargaan Nobel Perdamaian, Ales Bialiatski.

"Media milik negara melaporkan mengenai hukumannya pada Jumat (3/3). Organisasi HAM Spring yang didirikan oleh Bialiatski, juga mengkonfirmasikan putusan tersebut," lapor kantor berita NHK, Sabtu (4/3).

Aktivis hak asasi manusia (HAM) Belarus itu telah ditahan sejak 2021, ketika otoritas meningkatkan tindakan kerasnya bagi pengunjuk rasa menyusul pemilu presiden 2020.

Bialiatski didakwa pada November lalu. Dakwaannya tersebut termasuk melibatkan warga dalam kegiatan yang menganggu ketertiban umum.

Penghargaan Nobel Perdamaian 2022 dianugerahkan secara bersama untuk Bialiatski serta organisasi HAM dari Rusia dan Ukraina.

Namun, ia tidak dapat menghadiri upacara penganugerahan Desember lalu itu karena sudah berada di penjara atas tuduhan lainnya.

Bialiatski bekerja untuk mengungkap pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Alexander Lukashenko. NHK/I-1

Baca Juga: