Masih diburu penyebar video hoaks yang menayangkan korban kekerasan oleh geng motor seolah-olah terjadi di Kota Pekanbaru sehingga masyarakat resah.
Pekanbaru - Jajaran Polda Riau kini memburu penyebar video hoaks yang menayangkan korban kekerasan oleh geng motor seolah-olah terjadi di Kota Pekanbaru sehingga membuat masyarakat resah.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau Kombes Pol. Asep Darmawan di Pekanbaru, Minggu, memastikan video berdurasi 17 detik dengan memperlihatkan pria yang berlumuran darah akibat ulah geng motor bukan terjadi di wilayah Pekanbaru.
"Kami akan menangkap pihak yang menyebarkan hoaks ini," ucapnya.
Disebutkan Asep kejadian dalam video viral tersebut terjadi di Kelurahan Warujayeng, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dan dilaporkan ke Polsek Warujayeng Jumat (6/1) lalu.
"Bukan di Pekanbaru. Kami telah melakukan pengecekan di tujuh IGD di Rumah Sakit di Pekanbaru, tidak ada masyarakat yang datang berobat sebagai korban penganiayaan," ujarnya.
Pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap orang yang tidak bertanggung jawab dengan menyebarkan video ke sosial media dan menimbulkan ketakutan bagi masyarakat.
"Saat ini Polda Riau akan melakukan penyelidikan dan mencari siapa yang menyebarkan informasi mengatakan kejadian di Nganjuk tersebut terjadi di Pekanbaru. Kami akan menangkap pihak yang pertama menyebarkan informasi tersebut," tegasnya.
Diketahui sebelumnya, usai beredar video yang dikatakan terjadi di Pekanbaru tersebut, masyarakat merasa cemas dan ketakutan untuk keluar malam pada malam hari. Video tersebut juga bertuliskan bahwa kejadian terjadi di Jalan Parit Indah, Pekanbaru dan dikarenakan korban dianiaya begal. Namun belakangan dipastikan peristiwa tersebut terjadi Nganjuk, Jawa Timur.
Namun demikian, Asep juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada saat keluar di larut malam guna menghindari hal yang tak diinginkan.