Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kini menjadi salah satu klaster penyebaran Covid-19 terbaru. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, jumlah kasus positif Covid-19 yang menjangkiti para siswa mencapai puluhan ribu.

Seorang Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, memiliki pandangan sendiri mengenai fenomena tersebut. Ia mengatakan bahwa penyebab klaster Covid-19 di sekolah berasal dari orang dewasa yang tidak taat protokol kesehatan.

"Berbasis data epidemiologi global, penularan antar anak itu kecil. Kecuali usia SMA. Jadi cari itu dari unsur-unsur orang dewasa yang ada di sekolah," kata Dicky, Kamis (23/9).

Orang dewasa di lingkungan sekolah yang dimaksud Dicky bisa jadi adalah guru, staf, penjaga sekolah, orang tua siswa, atau masyarakat di sekitar sekolah.

"Riset yang di Eropa itu karena ada pengabaian dari protokol atau maskernya dicopot. Atau makan di luar atau belum divaksinasi atau tidak enak badan tapi masuk. Banyak sekali," ujarnya.

Secara terpisah, Wakil Sekjen PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Dudung Abdul Qodir, memiliki prediksi tersendiri terkait maraknya klaster PTM. Ia berujar penyebab klaster PTM disebabkan faktor di luar sekolah.

"Bisa jadi orang tua mengajak siswa keluar. Kita kan enggak ngerti, terjadinya di sekolah atau gimana?" kata Dudung.

Sebelumnya diberitakan bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menggelar survei kondisi siswa dan guru selama pelaksanaan PTM terbatas. Hasilnya, sebanyak 15.456 siswa terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: