BOGOR - Polisi masih menyelidiki kematian pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan. Polisi belum sampai pada kesimpulan apa pun terkait kematian Hari.

"Penyelidikan belum selesai, masih lidik." kata Kapolres Bogor Kabupaten AKBP Andy Moch Dicky, di Bogor, Minggu (11/3).

Dicky mengatakan, selain melakukan visum, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara, dan mengamankan lokasi kejadian, juga memintai keterangan sejumlah saksi-saksi. "Saksi yang kita mintai keterangan baru sopir almarhum dan karyawan," katanya.

Untuk mengungkap apakah ada indikasi pidana seperti pembunuhan dan lainnya, menurut Dicky, perlu penyidikan lebih lanjut. Karena saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil visum et repertum.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan kepolisian, Hari Darmawan pada Jumat malam (9/3) bersama sopirnya berada di vila miliknya di kawasan Taman Wisata Matahari (TWM).

Sebelum kejadian, almarhum sedang makan-makan bersama dengan stafnya di daerah TWM. Saat itu, beberapa kali Hari meminta diambilkan sesuatu kepada sopirnya, awalnya meminta diambilkan koran, lalu yang terakhir meminta diambilkan air minum. "Menurut keterangan sopirnya, setelah beliau (Hari-red) kembali mengambil air minum di mobil, beliau sudah tidak ada lagi," katanya.

Sementara itu, pihak keluarga meyakini Hari tewas karena kecelakaan, tergelincir dari tepi Sungai Ciliwung. Karena itu pula, mereka menolak jenazah Hari diautopsi.

Juru bicara keluarga Hari, Ilham, mengungkapkan, sebelum meninggal, Hari sempat berolahraga pada pagi hari. Dia lari-lari kecil di lokasi wisata Taman Matahari "Pak Hari masih jogging keliling Taman Matahari (sebelum meninggal)," cerita Ilham.

emh/ant/P-5

Baca Juga: