JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) meminta tata kelola pupuk subsidi tahun anggaran 2022 disusun dan dirumuskan dengan serius. Ke depan, penyaluran pupuk subsidi didorong dengan langkah lebih optimal dan efisien yang dimonitoring dengan baik dari pusat hingga diterima petani.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pupuk itu salah satu yang menentukan pertanian kita. "Jadi jangan ada yang main-main, tolong ya. Kalau ada yang main-main, langsung tindak lanjut serius. Saya bosan dengan tata kelola pupuk yang selalu bersoal," ucap Mentan di Jakarta, Rabu (20/7).

Dia menegaskan pemerintah mengambil langkah strategis untuk menjaga ketersediaan, keterjangkauan pupuk dan optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi terutama untuk petani. Salah satu langkah yang diambil dengan mengeluarkan Permentan No 10/2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.

"Hari ini pembicaraan kita mengarah kepada substansi bahwa memang pupuk subsidi tidak dikurangi tetapi jenis pupuk yang disubsidi disesuaikan dengan kebutuhan pangan paling dasar dan komoditi pangan dasar yang ada," ujarnya.

Dia menambahkan pupuk bersubsidi diperuntukkan untuk sembilan komoditas pangan pokok dan strategis, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao. Jenis pupuk bersubsidi yang diberikan kepada petani adalah Urea dan NPK.

Direktur Jenderal Prasarana Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan, Ali Jamil berharap perubahan penetapan pupuk subsidi dapat disosialisasikan dengan baik pada tiap provinsi hingga desa. Hasil rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjadi perhatian bersama dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan subsidi pupuk ke depan.

"Kita berharap melalui tata kelola pupuk ini kedepan tidak ada lagi hiruk pikuk pengusulan dan pengelolaan pupuk subsidi," terang Ali dalam rapat koordinasi tata kelola pupuk bersubsidi tahun anggaran 2022 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7).

Baca Juga: