BINTAN - Pemerintah tengah melakukan finalisasi pembahasan penurunan tarif Visa on Arrival (VoA). Langkah itu dimaksudkan untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Insya Allah, dalam beberapa waktu ke depan akan diumumkan penurunan tarif VoA, tidak hanya bagi wisman Singapura atau Asean, tapi ekspatriat juga bisa berkunjung ke Kepri dengan harga yang lebih terjangkau," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno saat kunjungan kerja ke Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepri, Minggu (17/9).
Sandiaga menyebut penurunan tarif VoA tersebut diharapkan dapat meningkatkan kuantitas sekaligus kualitas kunjungan wisman ke Kepri, khususnya di Bintan.
Dia menilai selama ini kualitas kedatangan wisman ke Kepri dari segi masa tinggal relatif singkat, bahkan ada wisman yang datang menyeberang dengan kapal cepat dari Singapura ke Lagoi, lalu langsung pulang pada hari yang sama.
Menurutnya ke depan masa tinggal wisman yang berkunjung ke Kepri harus ditingkatkan, agar memberikan efek ganda bagi peningkatan ekonomi di daerah setempat.
"Kita ingin wisman datang ke Kepri, juga berkunjung ke desa-desa wisata tempatan, sehingga pelaku wisata dan UMKM ikut merasakan dampak ekonominya," ucap Sandiaga.
Kunjungan Turun
Sementara itu, Chief Operating Officer Bintan Resort Cakrawal (BRC) selaku pengelola kawasan wisata Lagoi, Abdul Wahab menyampaikan kunjungan wisman ke Pulau Bintan masih lesu pasca pandemi Covid-19.
Terhitung sejak Januari- Agustus 2023, kunjungan wisman baru tercapai 343.848 orang. Angka ini jauh lebih kecil dari kunjungan wisman pada 2019 mencapai 1.272.508 orang.
Abdul Wahab mengungkapkan salah satu penyebab masih lesunya kunjungan wisman ke Bintan adalah pemberlakuan visa kedatangan atau VoA yang masih memberatkan wisman.
Pemberlakuan VOA sebesar 500 ribu rupiah/ pax untuk 30 hari tersebut tidak sesuai dengan tipikal wisman ke Lagoi, Bintan yang hanya berkunjung selama 3-4 hari.