WASHINGTON - Penundaan enam bulan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) dinilai dapat menghindari hasil mengerikan dari Brexit tanpa kesepakatan. Penangguhan itu selanjutnya akan menekan ekonomi global yang sedang melambat, tetapi tidak melakukan apa pun untuk mengangkat ketidakpastian atas hasil akhir.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde pada konferensi pers selama pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia di Washington D.C, Kamis (11/4), mengatakan, selain itu, pengaturan yang baru saja tercapai tidak akan menyelesaikan masalah antara Inggris dan UE.

Seperti diketahui, para pemimpin UE, Kamis (11/4) pagi, memberikan waktu selama enam bulan bagi Inggris untuk menyelesaikan langkah keluar dari blok 28-anggota tersebut. Namun, penangguhan itu tidak memberikan kejelasan tentang Brexit.

"Setidaknya Inggris tidak akan pergi pada 12 April tanpa kesepakatan. Ini memberi waktu untuk pembicaraan lanjutan antara berbagai pihak yang terlibat di Inggris. Mungkin memberi waktu bagi agen-agen ekonomi untuk lebih mempersiapkan semua opsi, terutama industrialis dan pekerja, untuk mencoba mengamankan masa depan mereka. Brexit tanpa kesepakatan akan menjadi hasil yang mengerikan," papar Lagarde.

Sementara itu, dampak tak langsung dari kisah Brexit beriak di seluruh dunia sampai batas tertentu. Tiga tahun sejak referendum pada Juni 2016 untuk meninggalkan UE telah sangat membebani Inggris.

"Ketidakpastian terus membayangi kinerja bisnis di Inggris. Sebab, Brexit merugikan investasi dan menimbulkan tantangan jangka panjang untuk produktivitas ekonomi," papar Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney di sela-sela pertemuan IMF dan Bank Dunia.

Investasi Tertahan

Carney menambahkan, meskipun pasar tenaga kerja sangat ketat, bisnis telah menahan investasi sejak referendum. Carney mengatakan, sementara risiko-risiko Brexit tanpa kesepakatan telah diturunkan, masih harus dilihat seberapa baik waktu tambahan digunakan.

"Ini memberikan jendela waktu bagi proses politik, khususnya di Inggris, untuk menempa konsensus di dalam Dewan Perwakilan Rakyat tentang bentuk perjanjian. Kami akan melihat bagaimana waktu itu digunakan," kata Carney.

Brexit hanyalah salah satu dari sejumlah risiko-risiko ekonomi yang mendorong IMF minggu ini memotong perkiraan pertumbuhan global pada 2019 menjadi 3,3 persen. Ant/E-10

Baca Juga: