JAKARTA - Angkasa Pura Airports tengah mengalami tekanan kinerja operasional dan finansial akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga kini. Jumlah penumpang pada 2020 turun hingga 60 persen dan pada 2021 diperkirakan turun lebih dalam hingga 70 persen.

Pada 2019, trafik penumpang di bandara Angkasa Pura Airports mencapai 81,5 juta penumpang. Namun ketika pandemi Covid-19 melanda pada awal 2020, trafik penumpang turun menjadi 32,7 juta penumpang atau turun 60 persen dan pada 2021 ini diprediksi hanya mencapai 25 juta penumpang atau turun hampir 70 persen.

"Pendapatan 2019 yang mencapai 8,6 triliun rupiah anjlok di 2020, di mana perusahaan hanya meraih pendapatan 3,9 triliun rupiah dan diprediksi pada 2021 ini pendapatan juga akan mengalami sedikit penurunan akibat anjloknya jumlah penumpang yang hanya mencapai 25 juta orang," kata Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi, dikutip dari rilis pers di web resmi Angkasa Pura, Senin (6/12).

Untuk itu saat ini, manajemen tengah berupaya keras untuk menangani situasi sulit ini dan berkomitmen untuk dapat survive dan menunaikan kewajiban perusahaan kepada kreditor, mitra, dan vendor secara pasti dan bertahap.

Dengan berbagai inisiatif strategis tersebut Angkasa Pura optimis dapat bertahan menghadapi kondisi sulit ini dan mulai bangkit pada 2022 serta dapat mencatatkan kinerja keuangan positif.

"Total target hasil restrukturisasi diperkirakan akan mencapai tambahan dana 3,8 triliun rupiah, efisiensi biaya sebesar 704 miliar rupiah dan perolehan fund raising sebesar 3,5 triliun rupiah. Selain itu aset kita juga bertambah dengan selesainya pembangunan bandara Angkasa Pura 1," terang Faik.

Baca Juga: