Syaripudin menjelaskan, berdasarkan data perjalanan, pada tahun lalu dari 21 juta perjalanan, baru empat juta atau hanya 18,86 persen warga menggunakan transportasi publik. Selain kemacetan, kata Syaripudin, Jakarta juga menghadapi permasalahan buruknya kualitas udara.

JAKARTA - Masyarakat Jakarta diharapkan naik angkutan umum sampai 30 persen pada tahun 2030. "Masih ada sisa waktu enam tahun untuk mendorong warga menggunakan transportasi publik," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta, Syaripudin.

Dia mengatakan ini saat membuka diskusi publik bertema "Elektronifikasi Integrasi Pembayaran Transportasi Jakarta," Kamis (4/7). Tujuannya untuk mendukung Transportasi Terintegrasi Jabodetabekjur menjelang berlakunya UU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Syaripudin menjelaskan, berdasarkan data perjalanan, pada tahun lalu dari 21 juta perjalanan, baru empat juta atau hanya 18,86 persen warga menggunakan transportasi publik. Selain kemacetan, kata Syaripudin, Jakarta juga menghadapi permasalahan buruknya kualitas udara.

Untuk itu, katanya, Pemprov Jakarta terus berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggencarkan angka penggunaan transportasi publik. "Jakarta terus melakukan perubahan dengan paradigma perkembangan transportasi, menuju Transit Oriented Development," jelasnya.

Ini akan mendorong peralihan dari kendaraan pribadi menuju kendaraan transportasi massal. Hanya, dalam pengembangannya, masih ada sejumlah tantangan seperti kemacetan. Selain itu, Syaripudin menyebut, terkait UU DKJ nantinya ada beberapa fokus yang harus dipikirkan Pemprov Jakarta.

Pemprov akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti pejalan kaki, pengguna sepeda, dan angkutan umum. Juga perlu dikembangkan kendaraan ramah lingkungan. Di sisi lain, perlu diberikan disinsentif kendaraan pribadi.

Pemprov Jakarta berkomitmen mewujudkan dimensi pengintegrasian fisik, jadwal layanan, lintasan, dan rute. Juga penyatuan sistem pembayaran dan tarif.

Syaripudin berharap, dengan pembahasan upaya pengintegrasian yang tengah diupayakan Pemprov ini dapat terus meningkatkan jumlah penumpang angkutan umum untuk Transjakarta, LRT, dan MRT.

Sejauh ini untuk pengguna Transjakarta sudah mencapai satu juta per hari. Sedangkan untuk LRT ada sekitar tiga ribu penumpang. Lalu, penumpang MRT mencapai 100.000 penumpang per hari. "Kondisi tersebut menunjukkan angka yang terus meningkat," tutur Syaripudin.

Dia berharap angka 18,6 persen ini bisa meningkat hingga 20,86 persen. Ini menjadi tantangan buat semua.

Baca Juga: