KAIRO - Penulis Mesir terkenal yang juga seorang dokter dan pejuang hak-hak perempuan yang merevolusi diskusi tentang gender di dunia Arab, Nawal el-Saadawi, telah meninggal dunia pada Minggu (21/3) pada usia 89 tahun.

"Saadawi meninggal di rumah sakit Kairo setelah menderita sakit yang lama," demikian pernyataan keluarganya seperti dilansir surat kabar Al-Ahram, Minggu.

Saadawi adalah seorang penulis produktif yang meraih ketenaran berkat karya novelnya yang diterjemahkan secara luas. berjudul "Women at Point Zero" (Perempuan di Titik Nol) yang terbit pada 1975. Selain itu Saadawi adalah seorang pembela yang gigih untuk pemberdayaan perempuan di masyarakat Mesir yang sangat konservatif dan patriarkal.

Sepanjang hidupnya, Saadawi telah menghasilkan lebih dari 55 buku karyanya termasuk karya novel yang melanggar tabu berjudul "Wanita dan Seks". Karya-karya novelnya tercatat telah diterjemahkan ke lebih dari 40 bahasa.

Ia sempat dipenjara sebentar oleh mendiang Presiden Anwar Sadat dan juga dikecam oleh Al-Azhar, otoritas Muslim Sunni tertinggi di Mesir, kerena karya tulisnya yang amat berani.

Gaya feminisme Saadawi yang blak-blakan, termasuk berkampanye melawan perempuan berjilbab, ketidaksetaraan dalam hak waris Muslim antara laki-laki dan perempuan, poligami dan sunat perempuan, membuatnya mendapatkan kritik sebanyak pengagum di Timur Tengah.

Pada 1993, setelah ancaman kematian terus-menerus, Saadawi pindah ke Universitas Duke di Negara Bagian Carolina Utara Amerika Serikat (AS), di mana dia menjadi penulis di departemen bahasa Asia dan Afrika selama tiga tahun.

Dia kembali ke Mesir dan pada 2005 untuk mencalonkan diri sebagai presiden tetapi membatalkan pencalonannya setelah menuduh pasukan keamanan tidak mengizinkannya mengadakan demonstrasi.

Kematian Saadawi bertepatan dengan perayaan Hari Ibu di Mesir dan di seluruh dunia Arab. Dia bercerai tiga kali dan memiliki dua anak. AFP/I-1

Baca Juga: