JAKARTA-Sejumlah kalangan menegaskan kesiapan finansial menjadi hal penting dalam membangun rumah tangga. Sebab, tanpa perencanaan keuangan yang baik keberlanjutan rumah tangga bakal tidak terjamin karena banyaknya biaya yang harus dikeluarkan.

Saat membangun rumah tangga, selain tujuan keuangan yang mulai banyak, pengeluaran rutin pun akan bertambah pasca nikah.

"Jika dikategorikan berdasarkan rentang waktu kebutuhan, pengeluaran dalam hidup berumah tangga dapat dibagi menjadi dua, yakni pengeluaran jangka pendek dan pengeluaran jangka panjang," ungkap Merry Riana Nyala Coach, dalam acara literasi keuangan menuju pernikahan yang digelar Great Eastern Life Indonesia dan Bank OCBC NISP di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, pengeluaran jangka pendek umumnya berupa biaya-biaya rutin konsumtif, seperti biaya makan, transportasi, listrik, air, dan telepon/ internet.

Belum lagi jika ada biaya cicilan bulanan atas pembelian rumah atau kendaraan serta biaya asuransi kesehatan dan dana darurat.

Pengeluaran jangka panjang umumnya berupa biaya-biaya yang akan dikeluarkan pada kurun waktu 5-10 tahun mendatang, tetapi perlu dipersiapkan sejak dini. Misal, biaya pendidikan anak dan dana pensiun.

Sebagian besar pasangan yang akan menikah pun kerap luput untuk mempersiapkan dana tabungan, investasi, ataupun asuransi-yang tanpa disadari akan berguna kalau-kalau hal buruk menimpa.

"Jika pengeluaran jangka panjang tidak disiapkan sedemikian rupa, hal tersebut dapat menjadi penyebab konflik paling utama dalam pernikahan,"ucap Merry Riana.

Ario Pratomo, Nyala Coach menjelaskan, berdasarkan hal-hal di atas, tak bisa dipungkiri, masalah ekonomi memiliki andil besar dalam kehidupan pernikahan. Berdasarkan Data Badan Peradilan Agama 20211, sebanyak lebih dari 25 persen dari kasus perceraian di Indonesia terjadi karena masalah ekonomi yang tidak stabil.

"Ketidakmampuan masyarakat Indonesia dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga tersebut disebabkan oleh rendahnya tingkat literasi keuangan, khususnya dalam mengelola atau merencanakan keuangan pasca pernikahan," ungkap Ario.

Peter Hermawan, Head of Centre for Excellence Great Eastern Life Indonesia memberikan informasi pilihan produk proteksi untuk perlindungan kesehatan dan keuangan sebelum dan setelah menikah.

GREAT Optimal

Link dengan asuransi tambahan GREAT Health Cover menjadi salah satu rekomendasi solusi perlindungan yang lengkap untuk para pasangan muda yang sedang mempersiapkan pernikahan.

Tidak hanya memberikan proteksi jiwa, produk tersebut juga memberikan perlindungan dari berbagai risiko kesehatan yang tidak terduga yang dapat terjadi ketika melakukan persiapan pernikahan. "Tentunya kita tidak mau kalau dana yang telah dikumpulkan untuk mewujudkan pernikahan impian, malah terpakai untuk biaya pengobatan karena terjadinya risiko kesehatan yang tidak terduga", ujar Peter Hermawan.

Selain itu, produk proteksi lainnya yang menjadi rekomendasi adalah GREAT Prestige Protector-produk asuransi jiwa yang baru saja diluncurkan juga menjadi rekomendasi solusi perlindungan untuk para pasangan yang sedang merencanakan kehidupan pernikahan.

Hanya dengan satu kali pembayaran Premi, produk tersebut memberikan jaminan perlindungan diri dan jaminan imbal hasil yang tetap selama 10 tahun. Dengan adanya jaminan-jaminan tersebut, risiko berupa permasalahan ekonomi yang mungkin muncul dalam kehidupan pernikahan dapat ditangani sejak dini.

Baca Juga: