Konservasi laut sangat berguna bagi kelangsungkan kehidupan bawah laut. Dengan kawasan konservasi laut (KKL) yang dalam Bahasa Inggris disebut marine protected, kelestarian kehidupan biota di dalamnya dapat tetap terjaga dari ancaman kepunahan.

Beberapa penyebab spesies laut terancam adalah sampah plastik dan pestisida. Ketika ikan makan, racun itu masuk ke dalam rantai makanan. Ini membahayakan satwa dan manusia yang mengonsumsinya. "Dengan KKL,sejumlah kawasan laut punya peluang terbebas dari sisa plastik, sehingga memungkinkan habitat laut dan spesies di sekitarnya pulih serta berkembang," demikian menurut laman ShareAmerica.

KKL bisa dibentuk di sepanjang garis pantai, sekitar terumbu karang, pulau atau perikanan daratan, bahkan benar-benar jauh dari darat. Tujuannya, melindungi berbagai kehidupan dan habitat laut. Namun, beberapa KKL masih memperbolehkan aktivitas penangkapan ikan berizin atau untuk keperluan rekreasi. Meski demikian, ada juga KKL yang benar-benar melarangnya.

Ilmuwan memperkirakan, untuk melindungi sumber daya laut, maka perlu konservasi sebesar 30 persen laut dunia. Kini, baru ada tiga persen konservasi yang dilakukan secara memadai. Namun, jika negara-negara dan organisasi internasional membangun KKL di sepanjang garis pantai dan di wilayah laut dalamnya, mereka dapat meingkatkan persentase wilayah yang dilindungi.

Bagaimana cara kerja KKL? KKL di sepanjang garis pantai membantu melindungi bakau, cemara rawa, terumbu karang, dan penghalang alami lainnya. Mereka melindungi daratan pantai dari badai, sekaligus menjadi tempat berlindung tanaman dan satwa laut.

KKL juga memiliki manfaat ekonomi karena dapat meningkatkan populasi ikan yang bermanfaat bagi industri perikanan. Sementara itu, cagar alam laut pesisir dapat menarik minat wisatawan. Ini dapat mendorong ekonomi pariwisata sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru.

Untuk kebijakan KKL bisa belajar dari jaringan 124 Marine Protected Areas (MPAs) di California yang mencakup 16 persen perairan Amerika Serikat. Jaringan ini terdiri dari daerah-daerah yang memiliki berbagai tingkat perlindungan dan termasuk beberapa tempat yang melarang penangkapan. Larangan penangkapan di kawasan ini sama artinya menjaga hutan belantara untuk melindungi habitat dan spesies.

Kawasan 124 MPAs memiliki garis pantai sepanjang hampir 1.800 kilometer, merampungkan pembangunan jaringan KKL-nya pada 2012. Ini secara total menyediakan lebih dari 120 tempat berlindung bawah air mulai dari negara bagian Oregon hingga Meksiko.

Menurut LSM California MPAs, sebagai tempat berlindung, taman bawah air bisa menjadi rumah dan tempat berlindung ikan betina besar, tua, dan gemuk. Hal itu juga untuk memulihkan, menumbuhkan, dan memperbaiki laut kita.

Di sekitar Kepulauan Channel, California yang sudah dikonservasi selama 10 tahun, lobster menjadi lebih banyak dan lebih besar disbanding lobster di perairan yang tidak dilindungi. Rata-rata, dalam sekali tangkap, ada lima ekor lebih banyak lobster daripada luar wilayah KKL.

Menurut Simon Thorrold, ilmuwan Woods Hole Oceanographic Institution, Massachusetts, AS, salah satu jaringan KKL paling sukses berada di sekitar Great Barrier Reef, Australia. "Great Barrier Reef bukti nyata manfaat perlindungan," tambahnya.

"Great Barrier Reef adalah kawasan perlindungan serbaguna. Sekitar 30 persen isinya tidak boleh diambil. Sisanya dilindungi dengan tingkat perlindungan berbeda-beda," kata dia.

KKL berguna juga bagi wilayah lain. Ketika ikan dewasa bermigrasi keluar KKL lalu mengisi area yang populasinya sudah berkurang, akan menciptakan fenomena "luapan" spesies. "Luapan ikan ini menjadi kunci mengembalikan populasi kawasan-kawasan lain di laut," kata Simon. hay/G-1*

Baca Juga: