WASHINGTON DC - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyatakan Korea Utara (Korut) tetap merupakan ancaman keamanan karena terus melanjutkan pengembangan senjata nuklirnya. Meski demikian, Korea Selatan (Korsel) dan AS juga telah dilengkapi sistem penanggulangan ancaman keamanan yang sempurna.

Panglima Komando Pasukan AS di Korea Selatan (United States Forces Korea/USFK) Robert Abrams, menyatakan pihaknya belum menemukan tanda-tanda Korut berhenti mengembangkan misil dan nuklir. Abrams merilis pernyataannya ini kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS pada Rabu (10/3).

Sementara itu dalam sesi dengar pendapat Majelis Rendah Parlemen AS, Asisten Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik, David Helvey, pun menyatakan status Korut sebagai ancaman serius untuk keamanan regional.

"Korut telah menegaskan niatnya untuk meneruskan pengembangan senjata nuklir dan misil, dengan memamerkan persenjataan terbarunya pada parade militer Januari lalu," ucap Helvey.

Menilai ancaman tersebut, para pejabat Kementerian Pertahanan AS pun memaparkan bahwa aliansi militer Korsel dan AS telah memiliki kemampuan yang cukup untuk menanggulangi ancaman Korut.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan AS juga mendesak Tiongkok untuk mengambil peran aktif dalam melaksanakan sanksi terhadap Korut yang dianggap AS sebagai tekanan yang memungkinkan. KBS/I-1

Baca Juga: