WASHINGTON - Pensiunan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Mark Hertling, pada Minggu (21/5) menyampaikan ucapan selamat kepada Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok paramiliter Russia, Grup Wagner, yang mengklaim pasukannya telah berhasil menguasai kota Donbass Artyomovsk, yang dikenal di Ukraina sebagai Bakhmut.

Prigozhin pada Sabtu mengklaim kemenangan di Bakhmut, mengumumkan bahwa pasukannya mengambil kendali penuh atas kota tersebut dalam sebuah unggahan di Telegram. Namun, Ukraina menolak klaim itu, bersikeras bahwa pertempuran sengit sedang berlangsung di kota itu dan pasukan mereka masih mengendalikan aspek-aspek kunci.

Sejak Kremlin meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina 24 Februari 2022, dan belum berhasil mencapai target kemenangan, dalam beberapa bulan terakhir, Bakhmut di Donetsk telah muncul sebagai salah satu lokasi pertempuran paling intens di tengah perang Rusia-Ukraina. AS memperkirakan awal bulan ini bahwa 20.000 tentara Rusia tewas di kota itu selama periode 5 bulan.

Dilansir oleh Newsweek, ucapan selamat Hertling yang menjabat sebagai komandan jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat Eropa dan Angkatan Darat Ketujuh, ternyata disertai peringatan untuk Prigozhin bahwa keberadaan pasukan bayaran Wagner di Bakhmut terancam.

"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali, Prigozhin bukanlah prajurit profesional, begitu pula pasukannya," tulisnya di Twitter. "Selamat, Yevgeny, Anda telah memasang bendera Wagner di tengah kota. Dan...Anda dikepung." kata Hertling.

Dia menambahkan, perkembangan terakhir terjadi setelah "5 bulan" "bencana" bagi pasukan Prigozhin, dan dia yakin hal itu akan berlanjut selama minggu depan karena Ukraina dan Wagner terus berjuang untuk menguasai Bakhmut.

Ukraina juga memberikan pembaruan terbarunya tentang Bakhmut pada Minggu.
Komandan Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, lewat Twitter mengatakan bahwa pasukan Ukraina mendekati "target pengepungan" kota.

Baik laporan Ukraina maupun Wagner tentang situasi di lapangan tidak dapat diverifikasi secara independen oleh Newsweek.

Setelah lebih dari satu tahun perang Ukraina berkecamuk, pertempuran tetap terkonsentrasi di wilayah paling timur karena beberapa masalah termasuk kurangnya motivasi pasukan mengganggu barisan Moskow. Grup Wagner, yang didirikan oleh Yevgeny Prigozhin, pengusaha sekaligus orang dekat Putin telah bertempur bersama pasukan Rusia di Bakhmut dengan harapan memberikan kemenangan simbolis kepada Putin, setelah berbulan-bulan Russia mengalami stagnasi.

Organisasi paramiliter Prigozhin sebagian besar terdiri dari mantan narapidana dan pernah dipandang sebagai pengubah permainan bagi Rusia. Tetapi pertempuran berdarah selama berbulan-bulan untuk Bakhmut telah membuahkan hasil yang tidak jelas bagi Rusia dan Ukraina.

Institute for the Study of War (ISW), sebuah think tank yang berbasis di Washington, pada Minggu mengatakan bagian-bagian Bakhmut yang dikendalikan oleh Wagner "tidak signifikan secara taktis atau operasional," menambahkan bahwa analis mereka belum melihat rekaman geolokasi yang mendukung klaim kemenangan Wagner.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memberikan kabar terbaru tentang Bakhmut kepada media pada Sabtu malam. Dia mengatakan pasukan Rusia dan Wagner telah "menghancurkan segalanya" di kota itu, tetapi tidak mengkonfirmasi apakah Rusia memenangkan kendali atas pemukiman Donetsk atau tidak.

Baca Juga: