Perancang busana terkenal asal Indonesia, diduga membeli organ manusia. Hal tersebut tengah disidik Kepolisian Federal Brasil.
Dalam laporan media VICE mengatakan seorang desainer Indonesia berinisial AP. Lalu masih lanjut dikutip dari VICE, desainer AP diduga menjadi penerima organ manusia yang diselundupkan dari Brasil.
Untuk kasus tersebut bermula ketika pihak berwenang Brasil menggerebek sebuah lab di Universitas Negeri Amazonas (UEA) di Kota Manaus. Operasi anti-perdagangan manusia itu digelar pada Selasa (22/2) pagi waktu setempat.
Pihak Kepolisian Federal kemudian menemukan tangan dan tiga paket plasenta manusia yang telah dikemas dan hendak dikirim ke Singapura.
Kemudian, Kepolisian Brasil mengatakan, organ-organ itu dikirimkan ke seorang desainer terkenal dari Indonesia yang menjual aksesoris dan pakaian dari tubuh manusia.
Sementara, organ-organ tersebut diawetkan oleh seorang professor anatomi menggunakan metode yang disebut plastinasi. Metode plastinasi mengganti cairan dan lemak tubuh dengan bahan-bahan seperti silicon dan epoksi untuk mengawetkannya.
"Laboratorium anatomi universitas setempat melakukan ekstraksi cairan tubuh. Ada indikasi bahwa paket berisi tangan dan tiga plasenta asal manusia dikirim dari Manaus ke Singapura," kata dalam pernyataan dari kepolisian, yang dikutip dari VICE.
Selain itu, seorang petugas polisi federal menyebutkan, organ-organ yang menuju Singapura telah meninggalkan pantai Brasil. Namun, dirinya tidak merinci apakah paket itu telah berhasil dicegat.
Kata Para pejabat setempat, anggota staf dari universitas itu telah diskors. Profesor tersebut kini tengah diselidiki di bawah hukum kejahatan perdagangan internasional organ manusia. Tindak kriminal itu dapat dijatuhi hukuman penjara hingga delapan tahun.
"Rektorat Universitas Amazonas mematuhi perintah pengadilan dan menentukan pembukaan penyelidikan untuk menyelidiki fakta dan tanggung jawab," terang pernyataan dari universitas tersebut.
Perlu diketahui, Brasil sendiri telah menjatuhkan hukuman berat kepada pelaku pembelian dan penjualan organ tubuh manusia. Misalnya saja, tiga dokter Brasil didakwa dengan pembunuhan dalam sebuah kasus pada 2011 lalu.
Hal tersebut dikarenakan mereka membunuh sejumlah pasien di sebuah klinik swasta kelas atas di Sao Paulo setelah mencabut ginjal para pasien perdagangan organ.
VICE dalam catatannya disebutkan sudah menghubungi desainer AP, namun dirinya tak memberikan komentar tentang tuduhan tersebut. AP sebelumnya mengatakan, dirinya akan bepergian ke Singapura pada Februari untuk perayaan Tahun Baru Imlek.