MANILA - Penjaga pantai Filipina saat ini sedang melakukan latihan di wilayah perairan sengketa Laut Tiongkok Selatan (LTS). Seorang pejabat mengatakan pada Minggu (25/4) bahwa latihan ini merupakan bagian dari upaya untuk mengamankan yurisdiksi maritim Filipina di wilayah perairan sengketa.

Latihan itu digelar dekat Pulau Thitu yang diduduki Filipina dan Scarborough Shoal yang dikuasai Tiongkok dan dilaksanakan saat ketegangan di LTS masih intens setelah bulan lalu terdeteksi ratusan kapal Tiongkok di Kepulauan Spratly yang ketegangan diplomatik bilateral.

Saat ini ratusan kapal-kapal Tiongkok telah tersebar di seluruh wilayah perairan sengketa Whitsun Reef dekat Spratly di LTS. Tiongkok yang mengklaim sebagian besar wilayah perairan LTS, berulang kali menolak seruan Filipina agar kapal-kapal yang oleh Manila disebut sebagai kapal milisi maritim Tiongkok itu, agar ditarik dari seluruh wilayah perairan sengketa di LTS.

Menanggapi keberadaan ratusan kapal-kapal Tiongkok itu, Filipina telah menurunkan lebih banyak kapal patroli, kapal penjaga pantai dan kapal Angkatan Laut, serta meningkatkan pengawasan dan pencegahan terjadinya pengambilan ikan secara liar (illegal fishing).

"Latihan penjaga pantai ini dimulai sejak pekan lalu. Latihan ini ditujukan untuk menyokong pendekatan negara secara menyeluruh dalam mengamankan yurisdiksi maritim kami," kata juru bicara penjaga pantai, Komodor Armando Balilo.

"Latihan ini meliputi latihan navigasi, pengoperasian perahu kecil, operasi pemeliharaan dan logistik," imbuh Balilo.

Selain digelar dekat Pulau Thitu dan Scarborough Shoal, latihan penjaga pantai Filipina juga dilaksanakan di Kepulauan Batanes di utara dan di wilayah selatan serta timur dari Filipina.

Latihan ini digelar setelah Angkatan Bersenjata Filipina melakukan latihan militer bersama pasukan Amerika Serikat yang berakhir pada Jumat (23/4) pekan lalu.

Abaikan Mahkamah

Scarborough yang adalah wilayah perairan yang amat kaya dengan ikan, telah lama jadi wilayah yang diperebutkan oleh Manila dan Beijing. Tiongkok mencaplok Scarborough dari Filipina pada 2012 setelah terjadi kebuntuan yang amat menegangkan.

Terkait sengketa teritorial antara Tiongkok dan Filipina ini, Beijing telah mengabaikan keputusan Mahkamah Internasional pada 2016 yang menyatakan klaim sejarahnya atas sebagian besar LTS tidak berdasar.

Tetapi hubungan yang sempat membeku antara Manila dan Beijing telah mencair setelah Rodrigo Duterte berkuasa, yang mengesampingkan keputusan peradilan itu dengan harapan mendapatkan imbalan janji perdagangan dan investasi dari Tiongkok.

Menteri luar negeri dan pertahanan Filipina, bagaimanapun, telah terlibat perang mulut dengan Beijing. Kementerian Luar Negeri Filipina telah mengajukan protes setiap hari atas keberadaan kapal-kapal Tiongkok di Whitsun Reef dan baru-baru ini memanggil utusan Beijing untuk menyatakan ketidaksenangan Filipina atas masalah tersebut. AFP/I-1

Baca Juga: