BEIJING - Para pengusaha Tiongkok diminta tidak perlu khawatir mengenai kondisi Indonesia saat Pemilu 2024. Permintaan ini disampaikan karena Indonesia sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali dan semua berjalan dengan baik.

"Jadi juga jangan sampai ada yang khawatir mengenai Pemilu 2024 yang akan datang, karena Indonesia sudah berpengalaman melakukan pemilihan umum secara langsung selama lima kali. So you dont need to worry, you just need to hurry," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Indonesia-Tiongkok Business Forum, di Beijing, Tiongkok, Senin (16/10).

Seperti dikutip dari Antara, hadir dalam forum tersebut sekitar 200 orang pengusaha Tiongkok, dan 100 orang pengusaha asal Indonesia.

"Jadi apalagi yang bapak ibu tunggu? Indonesia adalah tempat untuk berinvestasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas 5 persen, neraca dagang Indonesia juga surplus 41 bulan berturut-turut, PMI (Purchasing Managers Index) di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, bonus demografi mencapai puncak di 2030-an," kata Presiden Jokowi pula.

Tidak ketinggalan, Presiden Jokowi juga mempromosikan insentif-insentif yang sudah disiapkan. "Dan tentu saja stabilitas sosial politik yang selalu terjaga. Ini adalah peluang investasi, yang tidak hanya menguntungkan Indonesia tapi juga RRT," ujar Presiden Jokowi.

Harus Menguntungkan

Menurut Presiden Jokowi, kerja sama Indonesia dan Tiongkok juga harus sama-sama menguntungkan.

"Karena bagi Indonesia, kerja sama itu harus saling menguntungkan, harus sama-sama cuan qian (menghasilkan keuntungan), kalau tidak ada cuan, bapak ibu juga tidak akan datang ke Indonesia. Sekali lagi, harus sama-sama cuan qian," ujar Presiden Jokowi lagi.

Dalam acara tersebut dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) oleh 31 perusahaan Indonesia dan Tiongkok, antara lain di bidang baterai dan kelistrikan.

Presiden Jokowi meyakini Tiongkok akan menjadi investor utama di Indonesia dalam 1-2 tahun ke depan.

"Saya yakin dalam 1-2 tahun ke depan, RRT (Republik Rakyat Tiongkok) bisa menjadi peringkat pertama dan sebagai kontributor Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia dan itu yang saya tunggu-tunggu," kata Presiden Jokowi.

Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang semester pertama 2023 mencapai 678,7 triliun rupiah.

Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Amerika Serikat tercatat sebagai lima negara teratas yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang Semester I-2023

"Saya itu dari kecil suka sekali film kungfu Tiongkok, Bruce Lee, dengan one inch punch-nya dan juga Ip Man dengan wing chun-nya, apa yang saya sukai dari keduanya, bahwa kecepatan dan ketepatan adalah kunci, seperti cara berinvestasi bapak ibu semuanya ke Indonesia, cepat tepat," ungkap Presiden yang disambut dengan tepuk tangan para peserta forum.

Baca Juga: