JAKARTA - Pelaku usaha optimistis terhadap prospek kondisi industri pada enam bulan ke depan. Keyakinian itu terlihat dari Indeks Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Maret 2023 yang masih di level ekspansif.

Geliat konsumsi selama Ramadan menjadi salah satu momentum pendorong optimisme pelaku usaha. Kendatipun ada Surat Edaran Presiden yang melarang instansi pemerintah menyelenggarakan buka puasa bersama, itu tak mempengaruhi permintaan terhadap produk produk industri khususnya produk makanan dan minuman.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif menyampaikan mayoritas pelaku usaha optimistis terhadap kondisi industri selama enam bulan ke depan. "Tingkat optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usaha industri selama April sampai September masih cukup tinggi, yaitu 63,5 persen," ungkap Febri dalam konferensi persnya terkait Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Maret 2023 di Jakarta, Jumat (31/3).

Febri menjelaskan mayoritas responden yakin kondisi pasar akan membaik selama enam bulan ke depan. Selain itu, optimisme tersebut juga didukung oleh kepercayaan mereka terhadap kebijakan pemerintah pusat yang mereka anggap lebih baik.

Meskipun jumlah pelaku usaha yang menyatakan optimistis pada Maret 2023 meningkat. Namun, jumlah itu turun bila dibandingkan Februari 2023 sebanyak 64,3 persen.

Sementara itu, sebanyak 26,1 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usaha mereka akan berada dalam kondisi stabil selama enam bulan ke depan. Angka tersebut naik bila dibandingkan Februari 2023 yang tercatat sebesar 24,9 persen.

Adapun jumlah responden yang mengaku pesimistis terhadap kondisi usaha selama enam bulan ke depan tercatat sebanyak 10,5 persen. Jumlah tersebut turun 0,3 persen dari capaian Februari 2023 yang sebanyak 10,8 persen.

Dalam kesempatan tersebut, Febri juga memaparkan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Maret 2023. IKI Maret 2023 melambat 0,45 poin bila dibandingkan Febuari 2023, yakni sebesar 51,87 poin. Namun, Febri mengatakan kondisi IKI Maret 2023 masih dalam fase ekspansi yang ditopang oleh 14 subsektor.

Tiga kontributor terbesar berasal dari Industri Makanan, Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia, serta Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer. Subsektor yang mengalami ekspansi berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan migas 2022 sebesar 80,4 persen.

Baca Juga: