JAKARTA - Kondisi pamdemi Covid-19 sangat memukul pada pendapatan para pelaku industri galang kapal di Tanah Air untuk itu para pengusaha mengharapkan perhatian dari Pemerintah.

Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), Eddy Kurniawan Logam mengatakan, dampak pandemi, diakuinya para pelaku industri telah melakukan efisiensi, baik dari operasional hingga pengurangan jumlah pegawai. Dan, pertama pihaknya membutuhkan dukungan regulasi dari pemerintah.

"Kami meminta pemerintah lebih perhatian terhadap industri galangan kapal dalam negeri. Memang dibandingkan luar negeri, industri galangan kapal RI masih layaknya 'bayi'. Untuk itu butuh keberpihakan pemerintah. Kita ketahui bersama kebutuhan kapal di berbagai instansi pemerintah itu ada, tinggal bagaimana pemerintah merealisasikannya," kata Eddy dalam bincang-bincangnya pada Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) 2021, kemarin.

Ia mencontohkan, beberapa hari lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan kunjungan ke perusahaan galangan kapal di Spanyol. KKP tengah mempertimbangkan untuk bekerjasama dalam memproduksi milik KKP. Dalam kerjasama ini, dirinya berpesan, kerjasama dengan perusahaan asing, harus melibatkan perusahaan galangan kapal dalam negeri. Faktor transfer teknologi harus diutamakan.

Eddy juga mengakui bahwa belum responsifnya kebijakan pemerintah terhadap industri galangan kapal dalam negeri. Untuk ini dirinya pesimis, pada 2022 sektor ini akan bergeliat. Meski begitu, dengan pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, diharapkan 2023 mulai menunjukkan perbaikan.

"Kami juga mengharapkan pemerintah mengizinkan masa trasisi terjadi. Misal tahun pertama 40 persen komponen kapal dibangun dalam negeri, baru dalam 3-4 tahun ke depan benar-benar bisa dibangun dalam negeri. Tapi kalau kebijakannya putus-putus dan mendadak, galangan nasional diposisikan tidak siap, Kami tida daiajak bicara, ya kami tidak siap terus," tutupnya.

Baca Juga: