JAKARTA - Ketua Komisi Perpajakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Siddhi Widyaprathama, mengatakan Indonesia perlu meningkatkan transaksi Local Currency Settlement (LCS) untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dollar AS.

Siddhi mengatakan pemerintah dapat memanfaatkan momentum Presidensi G20 untuk meningkatkan partisipasi berbagai negara di dunia dalam bertransaksi melalui skema LCS dengan Indonesia.

"Kita memanfaatkan momentum dimana Indonesia tahun ini menjadi Presidensi G20, kita bisa mendorong atau mempromosikan lebih lanjut untuk mengurangi ketergantungan," ujar Siddhi dalam diskusi bertajuk Pemulihan Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global oleh FMB9 secara daring di Jakarta, Senin (25/7).

Siddhi menjelaskan semakin banyak negara yang berpartisipasi dalam transaksi ini, maka dapat mengurangi ketergantungan pengusaha Indonesia terhadap mata uang dollar AS di tengah naiknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang tersebut.

Namun, menurut dia, saat ini masih banyak yang belum menggunakan skema LCS, sehingga pemerintah hingga asosiasi pengusaha perlu terus melakukan sosialisasi terkait transaksi ini.

"Belum semua supplier atau buyer itu berkenan mengikuti skema Local Currency Settlement, tapi tentu kita terus mensosialisasikan dan mendorong," ujar Shiddhi.

Selain LCS, dia mengatakan upaya yang bisa dilakukan pengusaha saat ini adalah melakukan efisiensi atau memupuk cadangan devisa dalam mata uang asing bagi yang memiliki ketergantungan impor.

Kemudian, dia berharap pengusaha dapat membangun industri di dalam negeri dan membangun komponen-komponen dalam negeri sehingga dapat menurunkan kebutuhan impor. "Mulai mengurangi ketergantungan impor," ujarnya.

Baca Juga: