JAKARTA - Dua orang pegiat literasi yang selama ini bergerak dalam read aloud atau baca nyaring, Kak Nila dan Kak Fadila, tampil membacakan buku dan kegiatan bookish play dalam acara yang digelar di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Bercerita di kawasan Bukit Duri Tanjakan, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (5/10).
Acara yang diikuti 30 anak-anak yang biasa beraktivitas di TBM Bukit Duri Berceritadan dibuka pengelola TBM Bukit Duri Bercerita, Suradi, menjadi acara pembuka atau kick off dari kegiatan penguatan literasi masyarakat yang merupakan inti kegiatan yang didukung Kemendikbudristek melalu Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyelenggarakan Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi di seluruh wilayah Indonesia.
Menurut siaran persnya, kegiatan penguatan literasi masyarakat meliputi, membacakan nyaring dan bookish play, seminar pentingnya literasi dini, lokakarya jurnalistik digital untuk warga (content creator), lokakarya menulis untuk anak usia 9-14 tahun, lokakarya seni berbicara didepan umum,dan gerak dan literasi.
Kak Nila, pegiat read aloud dari Jakarta Pusat diawal menerangkan pengertian membacakan nyaring dan mengapa penting dilakukan membaca nyaring, lalu pemodelan membacakan nyaring dari dua buku besar yaitu Tolong Angin Membawa Balonku dan Olahraga yuk!. Ketika Kak Nila membacakan kedua buku, anak-anak sangat suka karena selain bentuknya besar, ilustrasinya juga bagus dan ceritanya menarik.
"Melalui kegiatan ini, kita mengajarkan anak membaca melalui buku akan membuat bonding orang tua anak semakin erat serta tentunya dengan cara yang menyenangkan. Salam Literasi Ayo Membaca," ujar Kak Nila.
Sementara Fadila,pegiat read aloud dari Jakarta Selatanbertugas untuk bookish play yaitu suatu kegiatan yang berdasarkan buku atau suatu tema dari buku, kebetulan buku yang dibacakan adalah buku besar / big book sehingga saya memutuskan untuk bookish play-nya adalah membuat buku dengan tema balon atau olahraga sesuai buku yang dibacakan.
Dalam praktik, Kak Fadilamembagi anak-anak dalam lima kelompok masing-masing serius dengan gambar dan kata-kata yang ingin mereka tuangkan dalam buku mereka, ada yang sederhana, ada yang sudah penuh warna dan ada yang sesuai tema balon atau olahraga, seru sekali, lalu kemudian dijadikan satu setiap kelompok seperti menyerupai sebuah buku. "Terima kasih anak-anak TBM Bukit Duri Bercerita," katanya.
Sementara itu, pendiri dan pengelola TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih alias Kak Ning Nong mengatakan, Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar, anak-anak antusias mendengarkan dongeng dan sangat senang ketika membuat buku cerita yang idenya dari dongeng.
"Hari ini adalah pambukaan Semarak Literasi TBM Bukit Duri Bercerita. Rangkaian kegiatan secara umum meliputi penguatan komunitas penggerak literasi dan kegiatan penguatan literasi masyarakat," kata Kak Ning Nong.
Kak Ning Nong mengungkapkan TBM Bukit Duri Bercerita terpilih di antara 340 komunitas penggerak literasi di Indonesia menerima bantuan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra menyelenggarakan Bantuan Pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi di seluruh wilayah Indonesia.