JAKARTA - Ancaman krisis global pada 2023 menjadi perhatian utama para pelaku usaha nasional termasuk di sektor logistik di Tanah Air. Sebab, gejolak ekonomi global pada 2023 dikhawatirkan dapat berimbas terhadap semua negara di dunia, termasuk Indonesia.

"Namun untuk bisa menerjang badai ekonomi di 2023 itu, program hilirisasi dan penguatan pasar domestik bisa menjadi kunci. Kita mesti menguatkan potensi domestik tersebut dan hal ini pula yang sudah sering kali saya ingatkan kepada teman-teman pelaku logistik di dalam negeri," kata Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi, melalui keterangan di Jakarta, Jumat (30/12).

Dia mengatakan prospek sektor logistik, khususnya di dalam negeri pada 2023 masih potensial lantaran faktor demografi sehingga menopang konsumsi domestik yang tinggi. Namun, dia memperingatkan bisnis logistik yang bersinggungan dengan aktivitas ekspor dan impor (ocean going) akan terimbas dampak resesi ekonomi global 2023.

Bahkan, tambah Yukki, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun depan melambat menjadi 2,7 persen dari 2,9 persen. Tak hanya itu, saat ini masih banyak negara dengan inflasi tinggi.

Meski demikian, dirinya optimistis Indonesia mampu melewati rintangan tersebut karena memiliki potensi hilirisasi industri untuk meningkatkan perekonomian. "Oleh karena itu, perlu dorongan hilirisasi di berbagai sektor komoditas, terutama pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan," katanya.

Baca Juga: