JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatannya, hari ini (22/6). Meski demikian, penguatan tersebut diperkirakan bersifat terbatas karena pelaku pasar menanti petunjuk baru bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dan kebijakan Bank Indonesia (BI).

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, menganalisis secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic yang melebar setelah membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan terbatas.

Dennies memperkirakan IHSG dalam perdagangan, Rabu (22/6), menguji support di area 6.991-6.938 dan uji resistance di rentang 7.073-7.102.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/6) sore, ditutup menguat mengikuti kenaikan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 67,69 poin atau 0,97 persen ke posisi 7.044,07. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 11,25 poin atau 1,12 persen ke posisi 1.018,04.

"IHSG dan pasar saham regional Asia secara bersama di akhir perdagangan menguat. Hal ini tampaknya didorong oleh ekspektasi bahwa kebijakan Tiongkok lebih akomodatif untuk membantu mendukung pemulihan ekonomi negara itu dari dampak lockdown pandemi Covid-19," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.

Baca Juga: