JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat lanjutan di penghujung Mei 2022 karena masih didukung laporan kinerja emiten dan pembagian dividen. Mreski demikian, penguatan diperkirakan bersifat terbatas lantaran masa perdagangan lebih pendek akibat libur tengah pekan.

Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan. Dia memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (30/5), bergerak menguat dengan resistance di rentang 7.079-7.121, sementara support di kisaran 6.931-6.984.

Sebelumnya, IHSG pada awal pekan ditutup menguat mengikuti naiknya bursa saham Asia. IHSG ditutup menguat 11,31 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.037,57. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,1 poin atau 0,2 persen ke posisi 1.029,83.

"Penguatan indeks saham Asia didorong oleh kabar pelonggaran pembatasan mobilitas secara bertahap di Shanghai dan Beijing, yang menimbulkan optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi Tiongkok," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta.

Selain itu, pasar juga menantikan rilis beberapa data ekonomi pekan ini antara lain PMI China dan juga data tenaga kerja AS.

Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus bergerak di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga jelang penutupan perdagangan bursa saham IHSG akhirnya naik.

Sepanjang perdagangan saham hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar di antaranya ASHA, PTDU, AKPI, INDX, NELY. Sedangkan, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya UVCR, NPGF, AKSI, SLIS, BSML .

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor meningkat dimana sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 3,94 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur masing-masing 1,19 persen dan 1,17 persen.

Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan dan sektor barang konsumen non primer masing-masing sebesar minus 0,94 persen dan minus 0,09 persen.

Baca Juga: