JAKARTA - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, Selasa (24/8), diperkirakan bersifat terbatas. Pasalnya, hal itu terjadi di tengah pelemahan dollar AS akibat faktor teknikal setelah menguat hampir sepanjang pekan lalu.

Seperti diketahui, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (24/8) sore, menguat 20 poin atau 0,14 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.393 rupiah per dollar AS.

"Dari sisi global terlihat penguatan rupiah terhadap dollar AS terpengaruh oleh dollar AS yang terkoreksi terhadap beberapa mata uang lainnya. Terlihat dari Indeks dollar yang terkoreksi setelah pekan lalu mengalami penguatan cukup signifikan," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya di Jakarta.

Menurut Rully, pelaku pasar global berharap bahwa pada pertemuan Jackson Hole pada Jumat (27/8) mendatang Gubernur The Fed Jerome Powell akan kembali memberi sinyal dovish akan kebijakan moneter ke depan. Rully menilai hal tersebut tidak terlepas dari kekhawatiran dampak ekonomi dari varian Delta Covid-19 yang masih meluas.

"Sementara dari domestik, pasar merespons positif penyebaran Covid harian yang terus menurun dan pelonggaran PPKM," ujar Rully.

Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 telah menurun signifikan di mana pada Senin (23/8) mencapai 9.604 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3,99 juta kasus.

Baca Juga: