JAKARTA - Pemerintah berupaya mengoptimalkan pengiriman bantuan pangan ke daerah yang terdampak bencana alam di wilayah Kabupaten Puncak, Papua Tengah, antara lain dengan memperbaiki lapangan terbang dan membangun gudang pangan.

"Pemerintah membenahi lapangan terbang di Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, untuk memudahkan pengiriman bantuan pangan," kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, usai menghadiri upacara penganugerahan Tanda Bintang Kehormatan, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8).

Seperti dikutip dari Antara, Muhadjir mengatakan selain itu pemerintah memperpanjang landasan pacu lapangan terbang di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, agar bisa didarati oleh pesawat Hercules, yang dapat digunakan untuk mengangkut lebih banyak bantuan pangan dan bahan bangunan.

"Karena Bandara Sinak ini bisa menjangkau lebih banyak wilayah, termasuk yang di luar Kabupaten Puncak, di antaranya ke Puncak Jaya, Lani Jaya, dan Intan Jaya," kata Muhadjir.

Menurut dia, perbaikan Bandara Sinak ditargetkan selesai dalam tiga bulan. Setelah perbaikan bandara selesai, pemerintah akan memperbaiki infrastruktur darat untuk memperlancar dan mempersingkat pengiriman bantuan ke berbagai distrik di Papua Tengah.

"Kalau nanti jalur darat (sudah terbangun) dimulai dari Sinak kemudian ke ibu kota Kabupaten Puncak Jaya dan ke Agandugume yang daerah lembah itu, nanti semua bisa lewat darat sehingga tidak perlu lagi pesawat karavan kecil-kecil," kata Muhadjir.

Gudang Pangan

Di samping itu, sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membangun gudang pangan di Kabupaten Puncak untuk mendukung penyaluran bantuan pangan ke daerah yang terdampak bencana.

"Presiden Joko Widodo juga setuju nanti ada penempatan tenaga keamanan permanen, pasukan statis di sana. Mungkin melalui pemandu teritorial seperti Koramil atau Polsek karena memang seharusnya begitu," kata Muhadjir.

Setelah perbaikan infrastruktur dan penempatan petugas keamanan permanen, dia mengatakan ongkos pengiriman bantuan yang mencapai mencapai 35 juta rupiah untuk sekali penerbangan menggunakan pesawat Caravan nantinya bisa dihemat.

Baca Juga: