82 juta orang mencoblos di tempat pemungutan suara atau mengirimkan surat suara melalui pos pada Pilpres AS

WASHINGTON DC - Penghitungan suara pemilu presiden Amerika Serikat (AS) dimulai di beberapa negara bagian. Para pemilih memberikan suaranya pada Selasa (5/11) waktu setempat.

Negara bagian Indiana dan Kentucky mulai penghitungan pada pukul 6 sore waktu setempat.

Kelompok penelitian Universitas Florida mengatakan hingga Senin (4/11) lebih dari 82 juta orang mencoblos di tempat pemungutan suara atau mengirimkan surat suara melalui pos.

Capres dari Partai Demokrat Kamala Harris dan calon dari Partai Republik Donald Trump bertarung sangat ketat hingga akhir. Poin-poin utama yang diperdebatkan adalah ekonomi, imigrasi, dan kebijakan luar negeri.

Harris berupaya menjadi presiden perempuan pertama di negara itu. Trump berharap dapat kembali ke Gedung Putih setelah kalah dalam pilpres empat tahun lalu.

Pada pukul 10 pagi hari Rabu (6/11) pagi waktu Jepang, mitra NHK di AS, ABC News, memproyeksikan Harris akan menang di Vermont. Trump diproyeksikan akan menang di Kentucky, Indiana, dan West Virginia.

Seorang kandidat membutuhkan 270 suara elektoral untuk meraih kemenangan.

Perhatian tertuju pada tujuh negara bagian medan pertempuran yang diperebutkan dengan sengit: Arizona, Nevada, Georgia, Michigan, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin, karena salah satu dari negara bagian itu bisa menjadi kunci untuk menentukan siapa yang akan memenangkan kursi kepresidenan berikutnya

Pemilu ini menarik perhatian dunia karena kebijakan luar negeri AS dapat sangat memengaruhi negara-negara lain, dari Timur Tengah hingga Ukraina serta Tiongkok yang makin tegas. NHK/I-1

Baca Juga: