TANGERANG - Pengembangkan program kolaborasi berbasis teknologi Kota Tangerang dinilai berhasil. Maka, Pemerintah Kota Tangerang akhirnya menerima penghargaan. "Penghargaan yang diraih sebagai bagian penilaian objektif masyarakat terhadap kinerja pemkot," tutur Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, Jumat.

"Semoga yang sudah kami raih dapat menambah semangat pemerintah dan masyarakat. Sebab tanpa kolaborasi, mustahil kita bisa mewujudkan kota sejahtera dan berdaya saing," tandasnya. Penghargaan dari salah satu media nasional itu diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi kepada Penjabat Wali Kota Tangerang.

Dia menuturkan salah satu inovasi yang mendapatkan apresiasi tinggi adalah platform Tangerang LIVE, sebuah super apps yang mengintegrasikan berbagai kebutuhan warga. Dalam aplikasi ini, fitur seperti Tangerang Cakap Kerja dan Tas Loker mempermudah pencarian kerja serta pendaftaran pelatihan kewirausahaan.

Selain itu, pemkot juga mengembangkan Cashere, aplikasi yang membantu pelaku usaha restoran dalam mencatat transaksi dan mengelola pajak secara efisien. Program Mobil Si Jampang dan Mobil Si Praja juga menjadi terobosan penting dalam menyediakan akses belanja dan pelatihan keterampilan kewirausahaan.

Nurdin mengungkapkan, dengan penduduk sebanyak hampir dua juta jiwa memiliki tantangan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakatnya. Melalui penerapan konsep kota pintar, pemerintah daerah berhasil meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, juga kemudahan akses layanan masyarakat dengan dukungan penuh teknologi.

"Syukurlah atas kolaborasi, kerja sama seluruh stakeholder, masyarakat dan perangkat daerah, kita bisa membangun Kota Tangerang menjadi smart city," katanya.

Bus Tayo

Sementara itu, salah satu inovasi transportasi Kota Tangerang, Bus Tayo, kini tak lagi menerima pembayaran tunai. PT Tangerang Nusantara Global sebagai pengelola angkutan umum Bus Tayo menjelaskan, kini seluruh operasional Bus Tayo Kota Tangerang tidak lagi menerima pembayaran tunai.

"Bus Tayo hanya melayani transaksi nontunai. Pembayaran bisa melalui QRIS, dan kartu uang elektronik," kata Dirut PT TNG Muhammad Rizal. Dia mengimbau seluruh pelanggan Bus Tayo mempersiapkan metode pembayaran nontunai.

Cara ini lebih praktis dan efisien. Sebab cukup scan QRISdari ponsel di mesin QRCode atau tap kartu di mesin TOB di Bus Tayo. Dengan metode pembayaran nontunai, kata Rizal, ongkos yang dibayarkan penumpang sebesar 2.000 dapat langsung masuk kas daerah.

Pembayaran nontunai sudah diterapkan Bus Tayo sejak 2023. Namun secara implementasinya penumpang masih banyak yang membayar secara tunai ke sopir. Hal inilah yang tidak lagi bisa dilakukan sekarang.

"Ayo sama-sama terlibat dalam perubahan ini, untuk transformasi yang lebih baik dan nyaman di Kota Tangerang. Gunakan Bus Tayo sebagai piihan transportasi Anda dan selalu jaga fasilitas yang ada," jelas Rizal.

PT Tangerang Nusantara Global juga mendorong penumpang Bus Tayo menginstal dan menggunakan aplikasi Trans Tangerang untuk mendapatkan pelayanan secara lebih lengkap lagi. "Dengan aplikasi ini, pengguna bisa mengetahui informasi BRT atau Tayo Kota Tangerang hanya dalam satu genggaman. Infor terkait rute, bus terdekat, halte, jam operasional, dan petunjuk perjalanan penumpang," ujarnya. wid/Ant/G-1

Baca Juga: