JAKARTA - Indonesia yang berada di garis khatulistiwa mendapat paparan sinar matahari sepanjang tahun. Kementerian ESDM pemanfaatan energi surya melalui PLTS, mempunyai potensi energi hingga 3.300 GigaWatt.

Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Pemasang PLTS Atap Seluruh Indonesia (Perplatsi) Fabby Tumiwa, mengatakan energi surya bisa menjadi penyedia utama kebutuhan listrik di Indonesia. Potensi PLTS atap yang dibangun di atas bangunan, seperti rumah, kantor dan fasilitas umum yang lain sangatlah besar, yang otomatis potensi pasarnya juga besar.

"Dari tahun ke tahun, tren masyarakat dalam menggunakan energi bersih semakin tinggi. Fenomena ini tidak bisa dibendung. Justru ini adalah peluang besar bagi industri energi baru terbarukan," ujar dia melalui siaran pers, Rabu (27/7).

Organisa Perplatsi yang baru dibentuk kata Fabby, untuk mewadahi para pemasang PLTS atap yang mempunyai semangat mengembangkan ekosistem PLTS di Indonesia. Para pengusaha pemasang PLTS (solarpreneur) adalah salah satu bagian ekosistem yang sangat penting dalam terciptanya energi bersih untuk memenuhi komitmen pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emission pada 2060.

Perplatsi menjadi naungan para pemasang PLTS atap yang bersertifikat, dan mampu memberikan layanan instalasi PLTS atap yang mengutamakan keamanan dan kehandalan PLTS atap, selain itu memberikan jasa perawatan panel surya yang digunakan dalam menghasilkan energi listrik bersih.

Dengan harga teknologi PLTS atap yang semakin kompetitif, terlebih panel surya bisa digunakan selama 25 tahun maka bisa dikatakan penggunaan PLTS atap akan bisa lebih murah dibanding listrik PLN. Untuk itulah implementasi Peraturan Menteri mengenai PLTS Atap harus berjalan dengan efektif di tataran masyarakat luas.

"Hal ini supaya tidak ada kebimbangan dan ada kepastian utamanya bagi para pelaku usaha penyedia lapangan kerja sebagaimana yang tergabung di Perplatsi ini," kata Fabby Tumiwa.

Ketua Umum Perplatsi, I Gusti Ngurah Erlangga mengatakan, organisasi tersebut i dibentuk untuk membantu mewujudkan energi hijau yang dicanangkan pemerintah Indonesia, dengan cara melakukan pemasangan PLTS atap di rumah-rumah dan fasilitas umum agar masyarakat bisa menjadi produsen listrik sendiri. Masyarakat harus lebih banyak mendapatkan edukasi mengenai PLTS atap, cara memasang PLTS atap, bagaimana manfaat pemasangan PLTS atap.

Perplatsi mempunyai visi untuk menjadi wadah seluruh pemasang PLTS Atap seluruh Indonesia. Sedangkan misi dibentuknya Perplatsi adalah untuk pertama memajukan dunia energi terbarukan di masyarakat dan negara indonesia berlandaskan NKRI.

"Kedua untuk mengadvokasi kepentingan pemasang PLTS Atap di Indonesia. Ketiga untuk meningkatkan kapasitas para pemasang atap di Indonesia. Dan yang keempat untuk mendorong perkuatan ekosistem antar lembaga dan instansi untuk kepentingan pemasang PLTS Atap," kata dia.

Masyarakat Indonesia sudah berhak menghasilkan energi listrik sendiri, dimulai dari lingkungan terdekatnya, yaitu rumah dengan cara memasang PLTS atap. Energi surya yang dihasilkan itu bisa dijadikan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di rumahnya, dan apabila energi itu berlebih atau sisa, maka kedepannya setiap masyarakat bisa mengekspor energi listrik ke PLN.

I Gusti Erlangga mengatakan, salah satu tantangan para pelaku usaha pemasangan PLTS Atap adalah di bidang perizinan dan metering exim yang saat ini terhambat dengan penyambungan di beberapa lokasi di Indonesia. Oleh karenanya ia menghimbau seluruh pelaku usaha PLTS Atap agar bisa bergabung dengan Perplatsi.

"Perplatsi ini rumah bagi ribuan pelaku usaha yang meningkat tajam akibat booming energi terbarukan PLTS di Indonesia, apalagi Bali akan menjadi ajang tuan rumah G20 bagi dunia November nanti", tambah I Gusti Erlangga yang juga dikenal sebagai pelaku usaha BTI Energi di Bali.

Beberapa tokoh energi nasional juga tergabung di Perplatsi antara lain Yohanes Sumaryo yang juga Ketua UmumPPLSA(Perkumpulan Pengguna Listrik Surya Atap), sebagai Ketua Dewan PengawasPerplatsiserta DR Marlistya Citraningrum. Selanjutnya sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Perplatsi maupun praktisi PLTS Atap di kepengurusan harian antara lain Yves Rumajar (RPS / Wakil Ketua Umum), Ardiyanto (Atonergi /SekertarisUmum) dan Muhammad Firmansyah (InfienEnergy / Bendahara Umum).

Baca Juga: