JAKARTA - Kementerian (Kementan) terus menarik minat para petani untuk mulai beralih dari penggunaan pestisida kimiawi ke pestisida biologi. Lembaga penanggung jawab sektor pertanian itu mendorong pengembangan pestisida biologi secara masif agar praktik pertanian lebih ramah lingkungan.

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Mohammad Takdir Mulyadi menegaskan, Kementan memiliki empat poin kebijakan perlindungan tanaman pangan untuk mendukung sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan, di antaranya, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) dilakukan dengan sistem pengendalian hama terpadu (PHT).

Kemudian, memprioritaskan teknologi ramah lingkungan melalui pendekatan pengelolaan agroekosistem dan spesifik lokasi, pestisida kimia sintesis merupakan cara terakhir untuk pengendalian OPT dan digunakan secara bijaksana berdasarkan hasil pengamatan OPT,

"Tujuannya untuk pengamanan produksi produksi tinggi, OPT/DPI terkendali, produk berkualitas, pendapatan petani meningkat, lingkungan lestari," sebut Takdir di Jakarta akhir pekan kemarin

Untuk membantu mendorong pengembangan pestisida biologi di tingkat kelompok tani, kami juga meluncurkan program Pemberdayaan Petani dalam Pemasyarakatan PHT (P4) di 12 provinsi sebanyak 120 unit.

Melalui program P4, diharapkan dapat membantu pembelajaran petani terhadap penggunaan bahan pengendali alami spesifik lokasi, serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memperbanyak, mengembangkan dan mengaplikasikan agens pengendali hayati, pestisida nabati, musuh alami, tanaman refugia di wilayahnya sesuai dengan kondisi serangan OPT.

Dikembangkan Masif

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi juga menegaskan dukungannya terhadap praktik-praktik kegiatan pengendalian OPT berbasis ramah lingkungan sebagai bahan pengendaliannya. Petani dalam mengendalikan serangan OPT masih mengandalkan pestisida kimia, selanjutnya agar penggunaan bisa sesuai aturan yang tertera dalam kemasan supaya tepat.

"Penggunaan pestisida harus dilakukan secara bijak dan terukur. Dengan pemakaian yang tepat maka solusi yang diambil petani ini nantinya dapat menyelesaikan masalah yang mana adanya serangan OPT setiap musim tanam masih mengancam, dengan tingkat serangan yang bervariasi,"ujarnya.

Untuk itu Suwandi berharap ada dorongan menemukan teknologi dengan segala inovasi harus terus dikembangkan agar didapat teknologi pengendalian yang tepat guna dan ramah lingkungan sehingga terwujud sistem budidaya pertanian yang berkelanjutan.

Baca Juga: