JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), E. Aminudin Aziz, mengatakan penggunaan gawai pada anak harus sesuai konten. Hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan literasi anak.

"Semakin banyak anak itu terpajang dengan dunianya maka itu akan semakin baik tingkat literasinya," ujar Aminudin, dalam acara Peluncuran Video Animasi Pembelajaran Literasi Numerasi, di Jakarta, kemarin.

Dia menjelaskan, anak membutuhkan konten yang berguna dan bermakna saat menggunakan gawai. Dengan begitu, anak dapat mempelajari hal beragam di mana saja, kapan saja, dan dengan cara apa saja.

Dia menekankan, untuk mencegah kecanduan anak terhadap gawai, orang tua dan guru harus memberi batasan. Menurutnya, program peningkatan literasi tidak hanya pada anak, tapi juga orang tua.

"Itu Justru lebih berat sesungguhnya. Nah apa yang kami sediakan sekarang ini adalah alternatif supaya konten yang disediakan itu lebih banyak konten yang berguna," jelasnya.

Lebih lanjut, Aminudin menuturkan, pihaknya berkomitmen mengembangkan dan menumbuhkan budaya literasi pada anak-anak. Pihaknya meluncurkan Video Animasi Pembelajaran Literasi Numerasi.

Adapun video animasi tersebut bercerita tentang karakter Glen dan Bina, Bersama Cican. Konsep video animasi akan menggabungkan antara cerita petualangan, belajar literasi numerasi, serta bernyanyi bersama.

"Dengan demikian, video animasi ini menarik bagi anak, mampu melatih kognitif anak, menambah pengetahuan anak, dan mampu mengajarkan nilai budi pekerti kepada anak tanpa harus mendikte anak," katanya.

Dia menyebut, penumbuhan dan pengembangan budaya literasi numerasi, terutama pada anak usia dini, akan lebih mudah dilakukan melalui media audio visual yang menarik. Menurutnya, selama ada bahan informasi baik dalam bentuk teks maupun digital, tingkat literasi anak-anak Indonesia akan meningkat.

"Oleh karena itu, penting untuk menyediakan fasilitas literasi yang beragam sesuai dengan minat, kebutuhan, teknik belajar anak. Dengan demikian, budaya literasi anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik," tandasnya.

Baca Juga: