JAKARTA-Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakan penggunaan bahan organik untuk pembangunan pertanian berkelanjutan sehingga pertanian terus berproduksi walau dihadapkan tantangan perubahan iklim ekstrim global dan lainnya. Salah satunya dengan mengajarkan pembuatan asam humat dari eceng gondok untuk menyehatkan dan perlindungan tanaman secara alami.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menegaskan pihaknya terus menggelar sosialisasi dan bimtek terkait hal ini. Tujuannya untuk meningkatkan Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) pada budidaya pertanian tanaman pangan dengan berbagai solusi yaitu penggunaan pupuk organik, pupuk hayati, mengurangi bahan-bahan pestisida kimia dan lain sebagainya. Ini untuk diterapkan di kondisi saat ini dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas, sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik.

"Sesuai dengan arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, ini perlu diterapkan secara masif di daerah-daerah karena ini dapat menjadi solusi di tengah kesulitan-kesulitan yang ada, dan diharapkan kepada para pakar untuk dapat mendampingi. Juga dapat memberikan ilmu dan pengetahuannya terkait penggunaan bahan-bahan organik yang baik dan ramah lingkungan kepada kita semua untuk mensukseskan gerakan ini," jelas Suwandi di Jakarta, Selasa (20/9)

Ia mengatakan, Pengelolaan OPT (organisme pengganggu tanaman) berbasis ramah lingkungan juga perlu disosialisasikan untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan tanah, melestarikan dan menjaga keseimbangan agroekosistem, meningkatkan produksi pertanian yang aman konsumsi, menekan biaya produksi pertanian dengan mengurangi atau meminimalkan input saprodi kimia sintetik.

Baca Juga: