JAKARTA - Penerapan quick response (QR) code dalam transaksi di Tanah Air tumbuh pesat di tengah perkembangan teknologi digital yang kian masif. Sayangnya, penguna QR code dalam transaksi dirasa masih sedikit sekali.

Hasil survei The Iconomics kepada 300 responden menyatakan hanya 19 persen yang pernah menggunakan QR code. "Sebanyak 93 persen tahun tentang QR dan 81 persen bersedia menggunakannya, namun hanya 19 persen yang pernah menggunakan QR," kata Director of Brand, Research & Strategy The Iconomics Alex Mulya dalam Webinar Implementasi Transaksi Pembayaran Digital melalui QRIS bagi UMKM, Jumat (24/9).

Alex mengatakan berdasarkan hasil survei sebanyak 85 persen responden merasa penggunaan QR tidak mudah dan 70 persennya merasa QR is not for people like them atau bukan untuk pengguna seperti mereka. "Mungkin merasa QR itu untuk orang yang canggih ya. Nah ini yang mungkin perlu dicermati oleh para pelaku usaha untuk semakin bisa mendorong QR dan masuk ke early majority," ujar Alex.

Dia mengungkapkan responden merasa penggunaan QR tidak praktis karena jika menggunakan mobile banking harus memasukkan 2 buah password, yakni password mobile banking dan password transaksi. "Ini komentar dari banyak responden ya, belum lagi masalah jaringan internet," tutur Alex.

Sedangkan untuk faktor keamanan, sebanyak 77 persen responden merasa QR aman. Terlebih dengan kehadiran QR Indonesia Standar (QRIS) yang menjadi standarisasi dari metode pembayaran via QR. Untuk mendorong penggunaan QR menjadi early majority atau mayoritas awal, seperti pengguna internet atau online banking dengan lebih dari 50 persen populasi telah menjadi pengguna, Alex menyarankan perbankan nasional turut aktif mensosialisasikan penggunaan QR.

Dekati Target

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga 17 September 2021, implementasi standar kode QR Nasional QRIS telah mencapai 10,45 juta. Hingga akhir tahun ini penerapan QRIS ditargetkan kepada 12 juta merchant.

"Posisi 17 September sudah 10,4 juta merchant dan 96 persennya usaha mikro dan kecil. Jadi QRIS sudah dinikmati berbagai segmen dari pedagang kaki lima, toko terkemuka di mall hingga tempat ibadah," kata Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta.

Dia menambahkan merchant pengguna QRIS tersebar di 34 provinsi di Indonesia, 480 kabupaten/ kota dan 66 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).

Baca Juga: