JAKARTA - Pemerintah terus mengembangkan pangan lokal sebagai alternatif makanan selain beras. Salah satunya adalah ubi jalar yang tengah didorong pengembangannya ke depan.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengatakan ubi jalar merupakan pangan lokal yang sangat berpotensi dikembangkan baik aspek budi daya maupun hilirisasinya sehingga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor.

Dia menambahkan, tahun ini, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui stimulan bantuan pemerintah mengalokasikan pengembangan 2.000 hektare di beberapa lokasi di Indonesia. "Mari kita manfaatkan pangan lokal. Pangan lokal itu punya nilai gizi tinggi, tinggal bagaimana kita bisa mengolahnya supaya ada nilai tambah dan sudah ekspor ke Korea," ucap Suwandi di Jakarta, Kamis (1/9).

Adapun lokasi pengembangan ubi jalar melalui bantuan pemerintah pada 2022 salah satunya di Jawa Barat dengan luasan lahan sebesar 900 ha yang tersebar di Purwakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Sumedang, Majalengka, Sukabumi, dan Bandung Barat.

Kementan terus menggairahkan pengembangan ubi cilembu yang merupakan varietas ubi jalar, mulai dari budi daya, produk olahan hingga pasar ekspor. Komoditas pangan ini memiliki potensi pengembangan yang menjanjikan mengingat sudah menjadi komoditas ekspor, tren ekspornya dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: