JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat sebanyak 14 kabupaten sudah mengelola sektor pertanian terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir melalui Program Pengembangan Korporasi Tanaman Pangan (Propaktani) yang diluncurkan sejak 2019.

Blitar menjadi salah satu contoh kabupaten yang berhasil menjalankan program tersebut.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan-Kementan, Suwandi di Jakarta, Senin (7/9), mengungkapkan pola korporasi sudah diuji coba sejak tahun lalu di beberapa lokasi seperti di Tuban, Lampung, Kalsel, Sulut dan lainnya. Terbukti kinerjanya bagus, sehingga tahun ini akan direplikasi di 130 Kabupaten.

orporasi pertanian tidak hanya meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani namun juga untuk meningkatkan komoditas berbasis ekspor. Propaktani meliputi kegiatan terintegrasi on farm dan hilir sampai industri turunan hingga pemasaran.

"Kawasan dan klaster program ProPaktani memanfaatkan lokasi yang telah ada, ditata dan dioptimalkan, sumber pendanaan dari swadaya, KUR dan pembiayaan lainnya," kata Suwandi.

Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Mohammad Takdir Mulyadi menambahkan baru-baru ini Kementan melakukan pengukuhan pengembangan kawasan korporasi padi sehat terintegrasi dengan ternak sapi di Blitar yang menerapkan teknologi pertanian presisi.

Kabupaten Blitar menjadi salah satu contoh daerah yang menerapkan wadah kelembagaan koperasi yang berbasis korporasi.

Koperasi Pangan

Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Pangan Blitar, Wawan Widianto mengatakan, dengan dukungan Kementan, Kabupaten Blitar mengukuhkan koperasi Lumpang Mas Penataran yang mengembangkan kawasan korporasi pertanian. Dia optimistis bisa menjadi koperasi lumbung pangan masyarakat Blitar.

ers/E-10

Baca Juga: