JAKARTA- Indonesia memiliki potensi florikultura yang sangat besar sehingga penanganannya perlu dioptimalkan. Sayangnya, pengembangan florikultura Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan.

Data terbaru menunjukkan, selama enam tahun terakhir sejak 2010, produktivitas agribisnis florikultura Indonesia meningkat rata-rata 27 persen per tahun. Selain itu, luas tanam meningkat 15 persen per tahun, sedangkan nilai produksi domestik brutonya melonjak 12 persen dengan nilai ekspor mencapai lebih dari 20 juta dollar AS serta menyerap sekitar 750 ribu orang tenaga kerja.

Namun, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Herry Suhardiyanto menilai pengembangan tanaman bunga atau florikultura masih terhambat beberapa persoalan antara lain tingginya kerusakan lingkungan produksi dan kurangnya infrastruktur sarana dan prasarana.

"Selain itu, kepemilikan lahan oleh petani masih rendah, akses permodalan yang terbatas, lemahnya kelembagaan petani dan penyuluh serta belum padunya berbagai sektor penunjang pembangunan agribisnis florikultura," ungkap Herry dalam keterangan tertulisnya kepada Koran Jakarta, Kamis (13/7).

Untuk mengatasinya, lanjut Herry, para pemerhati sektor bisnis agribisnis tersebut merasa perlu menjalin konsolidasi yang baik dari berbagai pihak ke depan. Salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan yang diawali dengan pencanangan Hari Florikultura Indonesia yang akan diselenggarakan di Kemenko Perekonomian, pada Senin (24/7).

Ketua Panitia Florikultura Indonesia 2017, Syarifah Iis Aisyah mengatakan selain pencanangan, juga akan digelar ajang kegiatan yang mengangkat dan memamerkan kekayaan alam florikultura nasional. "Selain pencanangan, perhelatan acara Florikultura Indonesia 2017 akan dirangkai dengan seminar florikultura pada Jumat (28/7) di IPB International Conference Center (IICC) Bogor," kata Aisyah.

Hasil Penelitian

Dalam kesempatan itu juga akan diisi presentasi florikultura baik hasil penelitian dari akademisi dan peneliti, paparan kondisi industri florikultura dari pelaku bisnis, maupun kebijakan dari pemerintah.

Kegiatan terakhir yakni Karnaval Flori Indonesia yang terdiri dari bursa pertanian dan kuliner, lomba merangkai bunga, fashion show, talkshow, pawai, lomba marching band dan lomba mobil hias yang semuanya akan mengusung konsep cinta bunga Nusantara.

Florikultura Indonesia 2017 tambahnya merupakan kegiatan yang bertujuan mendorong kebangkitan industri florikultura di Indonesia. bud/E-10

Baca Juga: