JAKARTA - Sektor logistik di Tanah Air perlu segera diperbaiki seiring penurunan peringkan Indonesia dalam Index Performance Logistics (LPI) yang dirilis World Bank. Karenanya, dibutuhkan sinergi dan upaya ekstra keras antara pemerintah dan stakeholder sektor logistik.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi menyatakan, selain tetap berkomitmen memperbaiki sektor logistik, RI juga mesti fokus pada menjaga pertumbuhan ekonomi guna merealisasikan program Indonesia Emas pada 2045. Konsentrasi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional itu setidaknya dapat dilihat pada sejumlah indikator utama, meliputi data pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 yang cukup tinggi.

Selain itu, daya beli masyarakat hingga kini juga masih cukup baik, belanja pemerintah terjaga, serta investasi yang ditargetkan baik itu Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercapai. Yukki menambahkan, dengan tingkat inflasi yang masih dibawah 5 persen, daya tarik Indonesia bagi PMA maupun PMDN masih prospektif.

"Disamping itu, program hilirisasi industri oleh Pemerintah juga telah membuahkan hasil sehingga mendorong investasi yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomipun terjadi bukan hanya di Jawa tetapi juga di luar pulau Jawa," kata Yukki di Jakarta, Senin (24/7).

Selain itu, kata Yukki, secara geografi dan karakteristiknya, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, tak bisa dibandingkan dengan negara lainnya dalam kaitan sistem logistik nasionalnya, apalagi jika survei LPI hanya mengakomodir untuk beberapa komoditi saja.

Dia mengemukakan, terkait pembenahan sistem logistik nasional, sejauh ini, pemerintah sudah melakukan banyak hal, termasuk mengatur bagaimana yang menyangkut trafik dan produktivitas, digitalisasi, transformasi pelaku usaha di dalam negeri, hingga mendorong pertumbuhan investasi di sektor tersebut.

Investasi Membaik

Pria yang juga Chairman FIATA Regional Asia Pasific menegaskan berdasarkan indikator dan data, tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia, terus membaik. Kementerian Investasi/ BKPM, mencatat realisasi investasi selama semester I-2023 meningkat 16,1 persen dibanding capaian periode tahun lalu (yoy).

Baca Juga: